Surabaya (ANTARA) - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Jawa Timur mengalami penurunan selama Lebaran 2020, karena terjadinya beberapa indikasi perubahan pola konsumsi di masyarakat akibat pandemi COVID-19 dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatim, Bali dan Nusa Tenggara Rustam Aji dalam diskusi virtual bersama wartawan Jatim, Kamis, mengatakan untuk produk premium dan perta series (gasoline) sampai akhir Mei turun 32 persen dibanding periode sama tahun 2019, pun untuk produk biosolar dan dex series (gasoil) turun sebesar 25 persen.
Tahun 2019, kata dia, rerata penyaluran harian untuk konsumsi BBM jenis gasoline di Jawa Timur selama masa Lebaran mencapai 14.200 kiloliter (KL) per hari, namun pada tahun ini turun menjadi 9.700 KL.
Hal serupa juga terjadi pada angka rerata penyaluran harian produk jenis gasoil yang turun dari 5.800 KL menjadi 4.300 KL per hari.
Sementara produk elpiji, penyaluran untuk sektor rumah tangga sampai H+6 Hari Raya Idul Fitri 2020 juga penurunan dibanding tahun sebelumnya, dengan rerata turun 6 persen di seluruh wilayah Jawa Timur.
Tim Satgas Ramadan, Idul Fitri dan COVID-19 (RAFICO), kata Rustam, menyalurkan elpiji untuk sektor rumah tangga rerata sebanyak 4.000 metrik ton (MT) per hari, turun dibanding rerata penyaluran harian tahun lalu sekitar 4.300 MT per hari.
Untuk Satgas, kata dia, rencananya bertugas sampai 8 Juni 2020 atau bersamaan dengan berakhirnya masa PSBB jilid ketiga di Surabaya Raya.
"Oleh karena itu, Tim Satgas RAFICO Pertamina masih akan terus siaga dan memastikan penyaluran energi bagi masyarakat baik BBM maupun elpiji tetap berjalan lancar. Namun, tetap menyesuaikan dengan situasi di masa pandemi dan Pertamina terus berinovasi dalam layanan kepada masyarakat," katanya.
Sementara itu, Pertamina selaku penyedia energi dalam pelayanannya akan tetap menerapkan standar operasional prosedur (SOP) sesuai dengan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Yakni dengan penggunaan alat pelindung diri sesuai dengan yang disarankan ketentuan kesehatan dan saat ini sudah menjadi hal wajib bagi para operator di SPBU dan agen distribusi epliji yang melayani kebutuhan energi secara langsung di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Selain itu, Satgas RAFICO juga terus mendorong konsumen agar bertransaksi membeli BBM dan elpiji melalui nontunai dengan aplikasi MyPertamina yang terkoneksi LinkAja. Selain lebih mudah dan nyaman, juga mengurangi resiko penyebaran wabah COVID-19 melalui uang tunai.