Surabaya (ANTARA) - Pertamina Marketing Region V yang meliputi wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) memastikan kebutuhan energi dalam bentuk bahan bakar minyak, Liquified Petroleum Gas atau elpiji, dan produk turunan lainnya seperti pelumas serta petrokimia di wilayah setempat aman tanpa kendala pascainsiden tangki terbakar di Balongan.
Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Marketing Region Jatimbalinus Deden Idhani di Surabaya, Kamis, mengatakan bahwa insiden tangki terbakar di Balongan tidak mempengaruhi operasional distribusi energi di empat provinsi Jatimbalinus.
"Untuk fuel terminal (FT) di wilayah operasional kami, sebagian besar suplai dikirim dari Refinery Unit IV Cilacap, Refinery Unit V Balikpapan, dan TPPI Tuban, dengan ketersediaan seluruh produk di 19 FT dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) yang melayani lebih dari 475.000 Kilo Liter (KL)," ujarnya.
Sementara untuk LPG, stok Pertamina Jatimbalinus tersedia di tujuh terminal LPG milik Pertamina, dan berada di angka 23.500 Metrik Ton (MT).
Ketersediaan stok energi ini, kata dia, bisa berubah setiap waktu seiring dengan penerimaan pengiriman produk dari refinery unit Pertamina, dan ditribusi penyaluran ke lembaga-lembaga penyalur BBM dan LPG.
Deden mengapresiasi kecepatan penanganan terhadap insiden yang terjadi di tangki penyimpanan produk BBM di Balongan, Indramayu.
Tim HSSE bersama dengan didukung oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah saling bersinergi, sehingga tidak berdampak pada pasokan energi di wilayah Jatimbalinus.
Ia kembali memastikan bahwa selain peralatan laik dan layak untuk digunakan pada kondisi emergency, personel yang bertugas juga selalu siap siaga mengantisipasi insiden-insiden yang tidak diharapkan.