Dinas Pendidikan Bangkalan tunggu juknis PPDB dari pemerintah pusat

Bangkalan (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, masih menunggu petunjuk teknis tentang pola Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dalam suasana pandemi COVID-19 dari pemerintah pusat.

Menurut Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Bangkalan Jufri Kora di Bangkalan, Kamis, sesuai jadwal, PPDB tingkat SMP tahun pelajaran 2020-2021 akan dilakukan pada Juli 2020.

"Kami di daerah masih menunggu juknis, karena PPDB kali ini harus mengikuti protokoler kesehatan akibat pandemi COVID-19 ini," katanya menjelaskan.

Jufri mengungkapkan, salah satu penyesuaian terhadap sistem PPDB misalnya adalah pemberlakuan pendaftaran dalam jaringan (daring). Sistem ini sebenarnya sudah diberlakukan pada PPDB 2019-2020.

Hanya saja, pihaknya tetap menunggu juknis dari pemerintah pusat, karena PPDB kali ini berbeda dengan tahun 2019.

"Pada PPDB tahun lalu memang sudah diberlakukan secara online, tapi pendaftar yang kesulitan mengakses internet bisa datang ke sekolah," katanya.

Dengan demikian, meski pendaftaran dalam jaringan, akan tetapi masih banyak calon siswa dan orang tua siswa yang datang ke sekolah.

"Di musim pandemi COVID-19 ini, berbagai jenis kerumunan warga dilarang untuk menghindari penyebaran virus corona. Oleh karena itu, kami masih membutuhkan juknis terkait hal ini," kata Jufri menjelaskan.

Pada pola pendaftaran daring ini pihak sekolah memanfaatkan laman sekolah ataupun formulir di google form sebagai media untuk mendaftarkan diri.

"Pengalaman pada pendaftaran tahun lalu, masih banyak calon siswa yang kesulitan mengoperasikan internet datang ke sekolah untuk meminta bimbingan, sedangkan saat ini hal seperti itu dilarang," katanya menjelaskan.

Ia menambahkan, juknis pelaksanaan pendaftaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat dibutuhkan, sehingga PPDB SMP bisa berjalan sesuai harapan dan tidak melanggar protokol kesehatan.

Jumlah pagu yang ditetapkan oleh Disdik Bangkalan pada penerimaan peserta didik baru 2020 sebanyak 7.840 siswa, untuk 55 SMP negeri yang tersebar di 18 kecamatan di wilayah itu.