Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri meminta Pabrik Gula (PG) Pesantren Baru di Kediri, Jawa Timur, untuk menerapkan protokol pencegahan COVID-19, demi mencegah penyebaran virus corona saat giling tebu berlangsung.
"Saya minta PG Pesantren menerapkan protokol nasional pencegahan COVID-19," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Kamis.
Wali Kota Abu Bakar sudah bertemu dengan jajaran manajemen PG Pesantren Baru Kediri. Gula merupakan salah satu bahan pokok, sehingga giling tebu tetap dilakukan.
Masa giling tebu pada tahun ini juga mundur pada bulan Juni karena pandemi COVID-19.
"Gula sebagai salah satu bahan pokok yang wajib dijaga keberadaannya. Jadi, memang sudah pasti kalau saatnya giling, pabrik gula harus beroperasi. Itu juga untuk menjamin tebu petani terserap," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.
Kendati masa giling tebu mundur, lanjut Mas Abu, manajemen PG Pesantren Baru mengatakan tidak berpengaruh pada rendemen gula.
"Kalau tidak produksi nanti gula langka dan harganya bisa melambung, ini nanti malah semakin membebani masyarakat," kata Mas Abu.
General Manager PG Pesantren Baru Kediri Bambang Hadi mengatakan, pabrik gula lain di Jatim dijadwalkan buka giling setelah lebaran.
"Pabrik gula se-Jawa Timur sepakat mulai start giling setelah Hari Raya (Lebaran)," kata Bambang Hadi.
Ia mengatakan, biasanya PG Pesantren Baru dan pabrik gula lainnya di Jawa Timur mengawali musim giling sekitar akhir April atau awal Mei.
Namun, karena terjadi pandemi COVID-19, operasional pabrik belum dilakukan dan baru mulai giling pada 2 Juni 2020. Rencana masa giling tahun ini dari bulan Juni hingga sekitar September atau Oktober 2020.
Terkait dengan rendemen gula yang kemungkinan turun karena panen mundur mengikuti masa giling, Bambang mengatakan tidak akan terjadi. Salah satunya karena tahun sebelumnya ketika musim tanam tebu yang dipanen tahun ini mengalami musim kering yang lebih lama.
"Pertumbuhan tanaman pun lambat, jadi musim panen yang mundur ini jadi pas," ujar Bambang.
Terkait dengan produksi gula di PG Pesantren Baru Kediri, Bambang memprediksi tetap stabil sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Per musim giling, PG Pesantren Baru memproduksi antara 50.000-60.000 ton gula.
Meski musim giling mundur, panjang masa gilingnya tetap sama. Tahun 2019, PG Pesantren mematok target menggiling sekitar 770 ribu ton tebu dengan rendemen 8,38 persen. Target yang kurang lebih sama untuk tahun ini.
Sementara itu, terkait dengan protokol kesehatan saat musim giling mulai juga akan diterapkan khususnya penggunaan masker, cek suhu, dan selalu rajin melakukan cuci tangan. Para pekerja sebisa mungkin juga tetap menjaga jarak aman dan menghindari bergerombol. (*)