PG Ngadiredjo berkolaborasi dengan Pemkab Kediri gelar pasar murah

Kediri, Jawa Timur (ANTARA) - Pabrik Gula Ngadirejo Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri mengadakan pasar murah guna menekan harga bahan pokok.

General Manager PG Ngadiredjo Kediri Wayan Mei Purwono mengemukakan pasar murah digelar di tiga desa yakni Bulusari, Kecamatan Tarokan, Wonosari di Kecamatan Grogol, dan Tiren, Kecamatan Banyakan.

"Kami ikut mendukung program pemerintah untuk menekan harga pokok pangan gula kristal putih, sekaligus kami mendukung penyerapan gula petani di di masyarakat," kata Wayan di Kediri, Senin.

Wayan mengungkapkan program pangan murah ini dilaksanakan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi di Kabupaten Kediri.

Selain itu, dari PG Ngadiredjo juga ingin meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari terutama pada kebutuhan gula.

Adapun harga gula yang dijual saat pasar murah juga lebih terjangkau ketimbang harga di pasar.

Harga gula dijual Rp15 ribu per kilogram, sedangkan di pasar lebih dari Rp16 ribu per kilogram.

Sedangkan, untuk per satu titik, dari PG Ngadirejo menyediakan stok hingga 2 ton dan hampir terjual seluruhnya.

Sementara itu, hingga kini di PG Ngadiredjo juga masih melaksanakan proses giling. Diperkirakan proses giling tersebut akan berakhir hingga Oktober mendatang.

"Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan untuk target kuota bahan baku tebu (BBT) insya Allah kami lampaui di atas 10 juta kuintal tebu, kami mohon doa restu semoga terus berjalan lancar hingga akhir giling," kata Wayan.

Di PG Ngadirejo, proses penerimaan tebu dari petani dimulai pada 10 Mei 2025 dan sehari setelahnya baru dimulai proses giling.

Pada 2025 ini, dari pabrik gula memang menargetkan untuk penggilingan tebu hingga 10 juta kuintal dan produksi gula sebesar 80 ribu ton.

Tebu yang digiling tersebut berasal dari lahan petani di wilayah Kediri, Blitar, lahan hak guna usaha (HGU) dan petani mitra di Malang.

Guna menunjang performa di musim giling 2025, perusahaan juga telah melakukan revitalisasi mesin, dengan memberikan investasi senilai Rp 22 miliar, untuk revitalisasi mesin dan infrastruktur pabrik yang merupakan peninggalan Belanda.