Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) - PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang merupakan anak perusahaan PTPN III (Persero) memastikan kesiapan Pabrik Gula (PG) Gempolkrep Mojokerto yang akan menggiling sebanyak 950 ribu ton tebu milik petani.
“Melihat sinergi antara petani tebu dan PG Gempolkrep ini kami optimistis cita-cita swasembada pangan terutama gula konsumsi dapat segera terwujud,” kata Komisaris Utama PT SGN Amri Siregar di Surabaya, Minggu.
Untuk memastikan kesiapan, Amri beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke Saung Manis yaitu areal perkebunan tebu milik petani tebu PG Gempolkrep, Mojokerto.
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda monitoring dan evaluasi terhadap kesiapan bahan baku tebu (BBT) pabrik gula yang sudah memasuki masa giling.
Rata-rata produktivitas tebu petani Mojokerto mencapai 79 ton per hektar dengan total lahan tebu milik petani seluas 12 ribu hektar sedangkan target pabrik gula Gempolkrep menggiling tebu milik petani sebesar 950 ribu ton tebu.
Amri beserta jajaran dewan komisaris memberikan apresiasi atas upaya petani tebu dengan didampingi manajemen PG dalam meningkatkan produktivitas gula melalui standardisasi budidaya tebu, penataan varietas dan program bongkar ratoon.
Direktur Operasional SGN Dodik Ristiawan pun turut mengapresiasi kekompakan para petani mitra PG Gempolkrep yang telah menjadi contoh atau benchmarking bagi petani mitra di pabrik-pabrik gula lain di bawah naungan SGN.
“Para petani mitra PG Gempolkrep sangat luar biasa. Kekompakan dan semangat mereka menjadi inspirasi. Kami berharap semangat ini bisa menular ke seluruh wilayah kerja PT SGN,” kata Dodik.
SGN sendiri berkomitmen menguatkan petani tebu rakyat seperti melalui program bantuan IRMAS (Irigasi Manis) serta program ETERA yang termasuk akses program kredit usaha rakyat (KUR) Khusus Kluster petani tebu rakyat.
General Manager PG Gempolkrep Edy Purnomo menjelaskan solusi permodalan petani tebu dengan membuka akses KUR khusus kluster petani tebu diharapkan dapat mendukung peningkatan produktivitas gula petani.
