Pamekasan (ANTARA) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan, Jawa Timur, bersama klub sepak bola Madura United FC dan Yayasan Madura Peduli Indonesia (YMPI), membagikan sedikitnya dua ton beras bagi warga terdampak COVID-19 di wilayah itu.
Pembagian paket sembako yang masing-masing berupa tiga kilogram beras, satu liter minyak goreng, dan empat bungkus mi instan di depan Kantor Madura United FC di Jalan Raya Panglegur, Pamekasan, Sabtu.
"Bakti sosial ini sebagai bentuk kepedulian kami kepada warga terdampak COVID-19. Nilainya memang tidak seberapa, tapi kegiatan aksi kemanusiaan ini kami harapkan bisa menginspirasi kepada kelompok masyarakat lainnya di Pamekasa secara khusus dan Madura pada umumnya, agar ikut peduli kepada sesama," kata Direktur PT Polana Bola Madura (PBMB) Ziaul Haq Abdurrahim.
Pembagikan paket sembako itu, dengan memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, antara lain jaga jarak dan menggunakan masker.
Pembagian paket sembako kepada warga di tempat itu, katanya, hanya sebagian kecil, karena kebanyakan paket bantuan diantar secara langsung ke rumah-rumah penerima bantuan oleh pengurus yayasan, jurnalis anggota PWI Pamekasan, dan suporter klub sepak bola yang menjadi kebanggaan masyarakat di "Pulau Garam" itu.
"Yang kami bagikan di sini hanya sekitar 200 bungkus saja, sedangkan 400 bungkus sisanya diantar secara langsung ke rumah-rumah warga," kata Ketua Yayasan Madura Peduli Indonesia Umar Wahid.
Klub sepak bola berjuluk "Laskar Sape Kerrap" itu, juga membagikan 1.000 masker ke masjid dan mushalla dan 200 alat cuci tangan.
Menurut Sekretaris PWI Pamekasan Esa Arif A.S., gerakan bakti peduli warga terdampak COVID-19 sebagaimana dilakukan Madura United FC dan Yayasan Madura Peduli Indonesia itu, perlu mendapatkan dukungan kalangan pers, guna mendorong terwujudnya tatanan masyarakat yang memiliki komitmen pada sesama dan mempertahankan budaya gotong royong sebagai bagian dari nilai-nilai luhur budaya bangsa.
"Ini juga seirama dengan misi kita sebagai penyampai risalah, yakni ikut mendorong dan melestarikan kesalehan sosial bagi umat dan bangsa ini," kata dia.
Dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura itu, menjelaskan pandemi COVID-19 telah menyebabkan berbagai tatanan sosial berubah, terutama bidang ekonomi.
Warga miskin dan kurang mampu, katanya, merasakan dampak sistemik dari pandemi corona tersebut, sehingga perlu ada upaya sistemik pula untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Ia menjelaskan PWI setempat memang tidak memiliki kekayaan yang cukup untuk ikut membantu secara langsung meringankan beban warga terdampak COVID-19.
Maka, katanya, cara efektif yang dilakukan yakni mendorong dan memediasi elemen-elemen masyarakat yang memiliki kemampuan melalui pemberitaan media massa dan menjadi mitra bagi kelompok masyarakat yang memiliki komitmen pada warga yang membutuhkan bantuan.
"Karena kekayaan kelompok seperti kita-kita ini bukan pada materi, akan tetapi pada media dan gagasan dalam ikut mengedukasi publik. Dan di sinilah nilai-nilai kebaikan yang perlu kita lakukan," kata jurnalis yang juga penulis buku "Madura dalam Sorotan Media" itu.
Sebelumnya, Madura United dan Yayasan Madura Peduli Indonesia mendistribusikan bantuan kepada empat rumah sakit umum daerah (RSUD) di Madura berupa alat pelindung diri, cairan pembersih tangan, dan masker operasi.
Total bantuan yang telah disalurkan klub sepak bola kebanggaan masyarakat Madura selama pandemi COVID-19 itu, mencapai 80 ton beras se-Madura, alat pelindung diri (APD) 1.200 buah, ratusan botol cairan pembersih tangan, dan puluhan ribu masker.
PWI-Madura United bagikan dua ton beras kepada warga terdampak COVID-19
Sabtu, 9 Mei 2020 15:28 WIB