Jakarta (ANTARA) - Setelah 15 juta data penggunanya dikabarkan bocor, Tokopedia menjadi ramai dibicarakan warganet, dan menjadi trending topic di Twitter pada Minggu siang.
Sejumlah warganet mulai mempertanyakan kebenaran kabar tersebut. "Beneran ni bang ada yang jual data2 diri customer tokopedia? @TokopediaCare @tokopedia," cuit @gilanghadif.
Ada pula, @sembucko, yang mulai khawatir dengan keamanan data pada akun Tokopedia miliknya. "Mo nanya yang katanya akun tokopedia dijebol, akun gue pake email lama yang udah ga dipake terus gapernah setting password aman ga sih??"
Lebih dari itu, @bhrediptas bahkan mempertanyakan data apa saja yang telah dikumpulkan Tokopedia.
"Terus selain nanya data kamu diretas, kayanya juga worth to ask, data apa aja yg Tokopedia kumpulin dan siapa yg nerima data kamu," ujar dia.
Keresahaan soal keamanan data juga dirasakan traveller dan blogger @aMrazing. Dia meminta Tokopedia mengimbau para pengguna untuk mengganti password.
"Ini @tokopedia nggak mau nge-blast ke semua user untuk ganti password sebagai langkah pencegahan? Ayo bergerak, jangan promo jualan saja. You guys NEED to do something. NOW," cuit @aMrazing
Cuitan @aMrazing mendapat respons dari @TokopediaCare, yang mengatakan bahwa "Tokopedia secara berkala melakukan imbauan kepada pengguna untuk tetap mengganti password akun Tokopedia sebagai langkah pencegahan demi kenyamanan bertransaksi online."
Data 15 juta pengguna Tokopedia dikabarkan bocor, Sabtu malam (4/5). Dari pantauan Vaksin.com, menurut Alfons, data pengguna yang bocor bahkan melebihi dari angka tersebut, mencapai data 91 juta pengguna yang disebarkan dan dijual di dark web.
Sementara itu, dalam keterangan tertulisnya, Minggu siang, Tokopedia memastikan tidak ada kebocoran data pembayaran. Seluruh transaksi dengan semua metode pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit terjaga keamanannya. (*)
Kebocoran data Tokopedia ramai dibincangkan warganet
Minggu, 3 Mei 2020 16:15 WIB