Operasi Ketupat Semeru di Kota Batu terapkan pembatasan mudik

Ilustrasi - Petugas gabungan mengarahkan bus yang membawa pemudik dari arah Bekasi menuju Karawang untuk berputar arah di Perbatasan Karawang - Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020). Penyekatan akses transportasi di perbatasan tersebut sebagai tindak lanjut kebijakan larangan mudik yang berlaku bagi kendaraan pribadi, angkutan umum dan motor kecuali mobil pemadam kebakaran, angkutan logistik dan kebutuhan pokok serta ambulan. (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/pras.)

Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Batu, bersama TNI dan Polri menggelar Operasi Ketupat Semeru, pada 24 April hingga 30 Mei 2020, dengan melakukan pembatasan masyarakat untuk tidak mudik, guna menekan penyebaran Virus Corona atau COVID-19.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Batu M Chori mengatakan bahwa, tujuan dari dilakukannya Operasi Ketupat Semeru tersebut, utamanya adalah mencegah penyebaran COVID-19, dengan mengoptimalkan titik-titik pemeriksaan yang ada di wilayah Kota Batu, Jawa Timur.

"Hasil rakor, operasi tersebut bertujuan untuk pembatasan atau menghalangi orang supaya tidak mudik, guna menekan penyebaran COVID-19," kata Chori, di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat.

Chori menambahkan Operasi Ketupat Semeru tersebut ini digelar lebih awal juga untuk menjaga pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, dan berbeda dari operasi pada tahun sebelumnya, yang mengedepankan pengamanan dan menjaga keselamatan para pemudik.

Menurut Chori, untuk memantau pergerakan masyarakat tersebut, telah disiapkan empat titik pemeriksaan di berbagai wilayah. Titik-titik tersebut adalah di wilayah Pos Pendem, Pos Songgoriti, Pos Junggo, dan Pos Alun-Alun Kota Batu

"Waktu pelaksanaan pada masing-masing check point, setiap Jumat-Minggu, pukul 16.00-21.00 WIB. Kecuali untuk Pos Alun-Alun Kota Batu, akan beroperasi 24 jam," ujar Chori.

Selain mengoptimalkan pemeriksaan pada titik-titik yang telah ditentukan, juga dilakukan evaluasi terkait penerapan kawasan pembatasan.

Semula, kawasan pembatasan fisik dilakukan di Jalan Sultan Agung, dan Jalan Imam Bonjol, dirubah menjadi di Jalan Sultan Agung, dan Jalan Samadi, Kota Batu.

Selain itu, untuk kegiatan cipta kondisi ketertiban masyarakat, juga tetap berjalan seperti biasa, dengan melakukan pemantauan pada titik-titik tempat berkumpulnya orang, terutama di tempat umum dan pusat keramaian.

"Kami juga memastikan kebijakan pemerintah terkait pencegahan COVID-19 dipatuhi, dan dilaksanakan oleh semua pihak," kata Chori.

Di Kota Batu, ada dua pasien yang teridentifikasi positif COVID-19. Satu orang pasien telah dinyatakan sembuh atau negatif COVID-19 pada Sabtu (11/4), sehingga tersisa satu pasien lagi yang masih dalam perawatan.

Sementara data lainnya, sebanyak 310 orang masuk kategori Orang Dengan Risiko (ODR), 49 berstatus Orang Tanpa Gejala (PTG), 39 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan sebanyak sepuluh orang merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). (*)