Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, Jawa Timur mengingatkan jamaah haji yang masuk kategori risiko tinggi (risti) terkait kesehatan perlu mendapatkan pendampingan intensif selama pelaksanaan ibadah.
Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan Kota Batu dr Susana Indahwati di Kota Batu, Rabu, mengatakan jamaah haji yang teridentifikasi masuk kategori "risti" memiliki kondisi yang lebih rentan mengalami masalah kesehatan.
"Jamaah yang tergolong kategori ini perlu mendapatkan perhatian dan pengawasan kesehatan yang lebih ketat dari petugas kesehatan haji, karena memiliki peluang besar kondisi kesehatannya menurun," katanya.
Susan menyebut bahwa ada beberapa kriteria sebagai identifikasi seorang jamaah haji dikatakan "risti" kesehatan, seperti usia lanjut.
"Umumnya jamaah yang berusia 60 tahun atau di beberapa kebijakan di atas 65 tahun seringkali dikategorikan risti, karena penurunan fungsi fisiologis tubuh seiring bertambahnya usia," ucapnya.
Kemudian, seorang jamaah haji bisa dikatakan risiko tinggi kesehatan adalah yang memiliki penyakit kronis atau komorbid.
Susan merinci beberapa penyakit kronis yang paling bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada jamaah haji, yakni jantung koroner maupun gagal jantung, diabetes melitus, ginjal, gangguan neurologi, hingga obesitas.
"Kondisi lainnya, seperti adanya fraktur atau patah tulang, atau penyakit menular tertentu yang masih aktif," ucap dia.
Kendati demikian, seorang jamaah haji berkategori "risti" kesehatan tetap bisa berangkat ke Tanah Suci, asalkan memenuhi syarat istitha'ah atau kemampuan kesehatan.
"Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan berupaya memberikan pembinaan dan pelayanan kesehatan yang optimal bagi jemaah risti, agar dapat menunaikan ibadah haji dengan aman dan lancar," katanya.
Oleh karena itu, jamaah dalam kategori tersebut mendapatkan perhatian dan pengawasan kesehatan yang lebih ketat dari petugas kesehatan haji.
"Biasanya diberikan penanda khusus, misalnya gelang warna tertentu dan dianjurkan untuk kontrol rutin serta lebih berhati-hati dalam beraktivitas," ucapnya.
Berdasarkan data dari Dinkes Kota Batu, dari total 135 profil calon haji asal daerah tersebut, 29 di antaranya masuk kategori "risti" tinggi berat. Salah satu penyebabnya adalah memiliki riwayat penyakit jantung.
Kemudian, ada 12 calon haji dinyatakan "risti" tinggi sedang, karena mengidap diabetes melitus dan sebagian gagal ginjal.
Diabetes melitus dan gagal ginjal juga menyebabkan 42 calon haji tergolong dalam "risti" tinggi ringan. Sedangkan 52 orang tidak terindikasi mengalami "risti" kesehatan.
Ratusan calon haji asal Kota Batu yang tergabung di Kloter 81 Embarkasi Surabaya dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi pada 25 Mei 2025 dan tiba kembali ke Indonesia pada 8 Juli 2025.