Surabaya (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya menginformasikan sejumlah jamaah akan menyusul dipulangkan dari Tanah Suci di antaranya karena melahirkan serta seorang yang diketahui mengidap demensia dinyatakan hilang.
Juru bicara PPIH Debarkasi Surabaya Sugiyo merinci dari total 36.815 jamaah asal Provinsi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur yang diberangkatkan ke Tanah Suci, sebanyak 103 di antaranya meninggal dunia.
"Yang meninggal dunia di Tanah Suci sebanyak 94 orang. Sisanya meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke Tanah Suci," katanya saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat.
Mayoritas jamaah meninggal karena memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes, jantung dan paru-paru.
Hari ini, jamaah haji kelompok terbang (kloter) 97 yang berjumlah 328 orang asal 15 kabupaten/ kota wilayah Jawa Timur telah mengakhiri proses pemulangan dari Tanah Suci di Debarkasi Surabaya.
Sugiyo mengungkapkan, hingga akhir masa pemulangan haji, sebanyak lima jamaah asal Provinsi Jawa Timur akan menyusul dipulangkan.
"Dua di antaranya karena sakit sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi," ujarnya.
Dua haji lainnya adalah seorang suami yang menemani istrinya usai melahirkan bayi dalam kondisi prematur.
Sugiyo menjelaskan, suami istri asal Lumajang itu rencananya akan dipulangkan setelah sebulan melahirkan.
"Tetapi tetap melihat perkembangan bayinya karena prematur. Sekarang masih diinkubasi. Ketika nanti sehat akan dipulangkan," tuturnya.
Selain itu, seorang haji yang diketahui mengidap demensia dinyatakan hilang.
Hingga kini, Pemerintah Indonesia terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi untuk melakukan pencarian terhadap haji berusia 67 tahun asal Kabupaten Malang itu.
PPIH Debarkasi Surabaya memastikan jamaah haji yang masih tinggal di Tanah Suci sampai kapanpun tetap ditunggu.
"Proses pemulangannya menjadi tanggung jawab Pemerintah Indonesia. Seluruh biaya pemulangan ditanggung yang nantinya difasilitasi oleh maskapai penerbangan Saudia Airlines," ucap Sugiyo.
