Surabaya (ANTARA) - Jalan Tol Pandaan-Malang segmen Pakis-Malang, Jawa Timur, sepanjang 3,113 km akan beroperasi terhitung sejak 7 April 2020 pukul 06.00 WIB, setelah lulus uji laik Direktorat Jenderal Bina Marga dan berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 314/KPTS/M/2020 Tanggal 2 April 2020.
Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) selaku pengelola ruas Jalan Tol Pandaan Malang, Agus Purnomo, Senin, mengatakan, pengoperasian itu masih dalam rangkaian sosialisasi dan dilaksanakan selama satu pekan. Sedangkan pemberlakuan tarif akan dimulai 13 April 2020 pukul 00.00 WIB.
Ia mengatakan, ruas Pakis-Malang merupakan bagian dari Jalan Tol Pandaan-Malang yang memiliki lima seksi sepanjang 38,48 km.
Seksi I Pandaan-Purwodadi sepanjang 15,475 km, Seksi II Purwodadi-Lawang sepanjang 8,050 km dan Seksi III Lawang-Singosari sepanjang 7,1 km, selanjutnya Seksi IV Singosari-Pakis sepanjang 4,75 km dan Seksi V Pakis-Malang sepanjang 3,113 km.
Ruas Pakis-Malang, kata dia, merupakan seksi terakhir (Seksi V) dari Ruas Jalan Tol Pandaan Malang.
Sebelumnya, pada 13 Mei 2019 telah dioperasikan seksi I sampai III dan pada 1 November 2019 dilanjutkan pengoperasian seksi IV pada 1 November 2019.
"Dengan rampungnya seluruh seksi maka Ruas Pandaan-Malang telah beroperasi secara penuh," ujar Agus, dalam keterangan persnya kepada wartawan.
Agus menambahkan, jika sebelumnya untuk menuju ke tengah Kota Malang melalui Gerbang Tol (GT) Pakis kemudian keluar melalui jalan arteri Ki Ageng Gribig memakan waktu sekitar 30 menit, kini dengan tersambungnya tol Pandaan-Malang dari GT Pakis keluar GT Malang membutuhkan waktu hanya 10 menit.
GT Malang terletak di Kecamatan Madyopuro, menghubungkan tengah kota, Malang Selatan dan Blitar.
"Pengoperasian ini lebih lambat 2 bulan dari rencana semula yang seharusnya di akhir Januari 2020. Mundurnya pengoperasian karena ditemukannya Situs Sekaran. Guna mengamankan temuan tersebut maka PT JPM meminta Badan Pelestari Cagar Budaya (BPCB) untuk meneliti lebih lanjut situs yang diduga peninggalan Kerajaan Singasari tersebut," katanya.
Dari hasil penelitian, maka dilakukan pergeseran trase jalan tol sejauh 17 m dari situs. Dengan pergeseran trase yang mendekati kali Amprong diperlukan konstruksi dinding penahan tanah berupa secant pile (barisan bore pile sepanjang 200 m.) Perubahan disain ini memakan waktu sekitar satu setengah bulan.
Beroperasi penuhnya ruas Jalan Tol Pandaan Malang diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Malang Raya.
"Kehadiran ruas tol diharapkan pula bisa mempercepat perjalanan dari Surabaya menuju Malang dan sekitarnya karena perjalanan dari Surabaya ke Malang pada jam padat bisa mencapai empat hingga enam jam. Dengan melalui jalan tol ini, waktu tempuh rata-rata berkurang satu jam," katanya.