Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar di sekolah dan menganjurkan para siswa belajar di rumah, sebagai antisipasi menyebarnya virus corona jenis baru atau COVID-19.
"Pemkot sudah mengantisipasi sesuai protokol nasional. Kami ambil kebijakan di rumah bagi pelajar dan mahasiswa, berlaku juga bagi tempat kursus, sesuai imbauan langsung Presiden," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Senin.
Ia juga mengatakan, pelajar tetap diminta untuk belajar di rumah. Orang tua juga dianjurkan tidak mengajak anaknya untuk bepergian, termasuk ke lokasi wisata dan pusat perbelanjaan.
"Jangan bepergian jika tidak diperlukan. Pemkot juga menjamin kegiatan ekonomi dan pelayanan publik tidak terkendala," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengatakan kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah kota itu juga menindaklanjuti instruksi dari Presiden, termasuk dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa mulai 16 Maret hingga 29 Maret 2020 sementara libur.
"Meskipun libur ada catatan yang diperhatikan, yakni belajar di rumah dapat tugas dari guru sekolah sesuai kemampuan lembaga. Ada yang daring atau manual (tugas)," kata dia.
Ia mengatakan, masa inkubasi virus corona adalah 14 hari, sehingga kebijakan belajar di rumah itu diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran virus tersebut. Anak-anak juga diharapkan tidak diajak ke lokasi wisata, pusat perbelanjaan dan tinggal di rumah saja.
"Anak-anak jangan diajak wisata, pusat perbelanjaan, di rumah saja. Tetap dengan pola hidup sehat, kebersihan dijaga, orang tua harus mengawalnya, sehingga saat masuk tanggal 30 Maret fit, tidak ada yang sakit," ujar Siswanto.
Ia menambahkan, Dinas Pendidikan Kota Kediri juga tidak khawatir kebijakan ini bisa mengganggu persiapan untuk ujian nasional, terutama untuk pelajar SMP, baik negeri maupun swasta. Simulasi ujian juga sudah dilakukan, sehingga persiapan sudah dilakukan dengan baik.
Lebih lanjut, ia mengatakan setiap sekolah juga dianjurkan untuk menyediakan cairan pembersih tangan, namun, jika barang itu tidak ada, dianjurkan bisa menggunakan sabun, sehingga tetap menjaga kebersihan tangan anak-anak.
"Pola hidup sehat harus dijaga, minimal sabun harus ada. Kalau cairan pembersih tangan ada, alhamdulillah, kalau tidak ada ya mencari. Yang penting ada untuk sabun cuci tangan," kata dia.
Kendati anak-anak melakukan belajar di rumah selama dua pekan, dinas pendidikan tetap menetapkan guru untuk masuk sekolah. Jika orang tua ingin konsultasi tentang pendidikan anaknya juga bisa dilakukan dengan datang ke sekolah.
Di Kota Kediri, untuk SMP ada 33 unit, baik negeri maupun swasta, sekolah dasar ada kurang lebih 148 unit, dan TK serta PAUD kurang lebih 200 sekolah.