Sampang (ANTARA) - Tim Reskrim Polres Sampang, Jawa Timur terus berupaya mengusut kasus pencurian di lembaga pendidikan, yakni di SMP Negeri 2 Torjun dengan menerjunkan tim intelijen dan menggerakkan anggota polsek jajaran.
"Kami sudah menyampaikan instruksi ke polsek-polsek jajaran untuk membantu, memburu pelaku pencurian di SMP Negeri 2 Torjun, Sampang itu," kata Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo di Sampang, Rabu.
Kasus pencurian di lembaga pendidikan di wilayah Kecamatan Torjun, yakni di SMP Negeri 2 Torjun menyebabkan sebanyak sembilan jenis barang elektronik milik sekolah raib digasak para pencuri, di antaranya tiga unit laptop, empat unit proyektor, CCTV beserta perangkatnya, dan camera digital.
Menurut Kapolsek Torjun Iptu Heriyanto, kasus pencurian itu diketahui petugas atas laporan kepala sekolah bahwa alat-alat inventaris sekolah hilang. Barang tersebut berada di ruang komputer dan ruang kepala sekolah.
"Pencurian ini diketahui pertama kali oleh penjaga sekolah saat mau bersih-bersih, tiba-tiba mengetahui pintu dua ruangan itu terbuka, setelah dilihat di dalam sudah berantakan," katanya, menjelaskan.
Atas kejadian tersebut pihak sekolah mengalami kerugian sekitar Rp39.900.000.
Selain di SMP Negeri 2 Torjun Sampang, kasus pencurian di lembaga pendidikan di Kabupaten Sampang juga terjadi di SDN Pangongsean 1 Kecamatan Torjun.
Sejumlah barang elektronik berupa printer dan proyektor senilai Rp26 juta rupiah raib digasak pencuri.
Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo menjelaskan, pihaknya sangat menaruh perhatian serius atas kasus pencurian di lembaga pendidikan itu, karena dampaknya akan sangat terasa bagi keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di lembaga tersebut.