Madiun (ANTARA) - Bupati Madiun Ahmad Dawami mengingatkan kepala desa tentang pentingnya perencanaan dalam pengelolaan anggaran saat memberikan sambutan dalam acara monitoring penyaluran perdana dana desa 2020 di Pendapa Muda Graha Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (31/1/2020).
"Perencanaan itu harus baik. Bicara perencanaan harus ada praperencanaan. Dalam praperencanaan harus dilakukan identifikasi masalah,” kata Bupati Dawami di depan ratusan kepala desa, camat dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD).
Sebelumnya, bupati menanyakan kepada kepala desa, pilih mana antara pencegahan dan penindakan.
"Penggunaan anggaran negara ini ada aturan mainnya, ada aturan yang harus kita patuhi. Saya Tanya kepada seluruh kepala desa, panjenengan (Anda) pilih pencegahan atau penindakan?” tanya dia.
Mendapat pertanyaan itu, serentak para kepala desa menjawab memilih pencegahan. Kalau para kepala desa memilih pencegahan, kata bupati, maka harus dikonkretkan.
"Jangan hanya pokoknya pilih pencegahan. Konkretnya harus ada. Konkretnya apa? Perencanaannya harus baik,” tegasnya.
Dalam menyusun perencanaan, kepada kepala desa ia mengingatkan agar terlebih dahulu membuat praperencanaan dengan membuat klaster atau pengelompokan masing-masing masalah.
Di bagian lain, Bupati Dawami juga menegaskan bahwa seluruh anggaran pemerintah yang keluar harus bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat.
"Kita punya visi misi, yaitu aman, mandiri, sejahtera dan berakhlak. Seluruh anggaran yang keluar harus mengerucut kepada empat hal itu,” ujarnya menandaskan.
Sementara itu, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur Dedy Supandi menyebutkan, Kabupaten Madiun sebagai desa terbanyak dalam penerimaan dana desa.
"Pada penyaluran tahap perdana dana desa 2020 ini dengan jumlah 194 desa penerima, maka Kabupaten Madiun merupakan yang terbanyak di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Ia menambahkan, jumlah penerima dana desa di Kabupaten Madiun sebanyak 198 desa dengan pagu Rp162,591 miliar, yang sudah tersalur sampai saat ini sebanyak 194 desa sebesar Rp 63,37 miliar.
Penyaluran dana desa tersebut, katanya, langsung ditransfer dari pemerintah pusat ke rekening masing-masing desa.
Dedy menyatakan pihaknya siap membantu kerja sama dalam merealisasikan dana desa termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bila ada permasalahan.
"Kami siap membantu bekerja sama dalam merealisasikan dana desa termasuk DAK fisik bila ada permasalahan terkait dengan system maupun penyaluran dana desa dan DAK fisik,” tuturnya.
Dia berharap Kabupaten Madiun dan Provinsi Jawa Timur menjadi yang terdepan dalam penyaluran dana desa.
"Saya sampaikan apresiasi atas capaian ini. Mudah-mudahan pada tahap berikutnya pun Kabupaten Madiun dan Provinsi Jawa Timur bisa menjadi yang terdepan dalam menyalurkan dana desa maupun DAK fisik,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Madiun Ahmad Dawami menerima Piagam Penghargaan dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) sebagai Pemerintah Daerah terbaik dalam penyaluran dana desa tahap I 2020 dalam wilayah kerja KPPN Madiun. Piagam Penghargaan diserahkan oleh Kepala KPPN Madiun Kutfi Jusmintari. (ad/*)