Tulungagung (ANTARA) - Sebanyak 50 pelaku UMKM yang bergerak di bidang makanan, kerajinan, batik, bimbingan belajar maupun wirausaha baru di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis, menerima pelatihan peningkatan kapasitas usaha agar terus maju dan berkembang.
"Ini 'Hijrah Coach' sengaja dihadirkan untuk meneguhkan hati para pelaku UMKM kenapa memilih berwirausaha, sehingga ada spirit lebih untuk maju dan berkembang," kata Ketua Dekranasda Trenggalek Novita Hardini Mochamad dikonfirmasi di sela pelatihan di Trenggalek.
Pelatihan yang diadakan bekerja sama dengan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Trenggalek itu dijadwalkan berlangsung selama dua hari.
Peningkatan kapasitas produksi yang menjadi fokus dalam pendampingan yang dilakukan oleh Hijrah Coach ini.
Beberapa UMKM yang pernah didampingi oleh lembaga ini bisa meningkatkan kapasitas produksinya hingga mencapai 400 persen.
Diharapkan pengalaman yang telah dimiliki oleh Hijrah Coach ini bisa ditularkan sekaligus menjadi energi positif bagi pelaku UMKM di Bumi Menaksopal Trenggalek.
"Bagi saya ini bisa menjadi penguatan mental bagi seluruh pengusaha yang ada di Seluruh Kabupaten Trenggalek," ujarnya.
Plt Kadis Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Trenggalek Agus Setyono mengatakan, kegiatan ini kami gelar untuk memberikan penambahan wawasan bagi pelaku UMKM sehingga terjadi lompatan-lompatan usaha bagi pelaku UMKM di Trenggalek, seperti cita-cita pertama Jargon Meroket, yakni Kabupaten Trenggalek, Maju Ekonomi Rakyatnya," ucapnya usai membuka kegiatan ini.
Menurut dia, menumbuhkan dan memberdayakan usaha mikro sangat penting, apalagi UMKM merupakan sektor ekonomi yang paling dominan di Trenggalek.
"UMKM merupakan salah satu pilar yang dapat menggerakan ekonomi rakyat, yang aktivitasnya akan menumbuhkan dan meningkatkan perekonomian suatu daerah, sebagaimana kita maklumi 50 persen lebih PDRB Jatim ditopang oleh UMKM," kata Agus Setyono dalam kesempatan itu.
Menurut Citra Sabrina dari Hijrah Coach, pelatihan yang dilakukannya menggunakan pendekatan psikologi, dengan mengenalkan tentang hijrah maintenance atau mengenai area dominan otak pada seseorang.
Menurutnya ada empat area dominan otak pada seseorang yang meliputi spontanius, seasening, feeling dan spesifik.
Pertanyaannya kenapa harus dominan otak, karena kita ingin mengetahui diri kita dulu, sehingga kita juga bisa mengetahui dominan klien ataupun investor.
"Setelah kita mengetahui dominan otak kita, harapannya dalam waktu 15 menit kita bisa mengetahui dominan otak lawan bicara kita sehingga ketika kita ketemu client, user kita bisa tahu mereka seperti apa dan kita bisa mirroris mengikuti mereka, sehingga dealing atau keuntungan bisa terjadi," katanya.
50 pelaku UMKM di Trenggalek dapat pelatihan peningkatan kapasitas usaha
Jumat, 13 Desember 2019 1:43 WIB