Surabaya (ANTARA) - Organisasi masyarakat madani "World Wide Fund for Nature" (WWF) Indonesia menggandeng korporasi Artotel Group untuk mengampanyekan pengurangan sampah plastik.
"Artotel punya 10 properti yang telah berkomitmen dengan kami untuk bergabung menjalankan program 'Signing Blue'," kata Debrina Winarko dari unit program Signing Blue WWF Indonesia saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.
Dia menjelaskan program Signing Blue WWF Indonesia adalah bersama-sama dengan sektor swasta menjalankan pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab lingkungan.
"Artotel memiliki usaha hotel, yang merupakan provider pariwisata. Salah satunya kami saat ini sedang menjalankan aktivitas kampanye pengurangan sampah plastik," ujarnya.
Selain itu, Debrina menandaskan, bersama Artotel juga telah mengolah linen atau bahan bekas bekas menjadi produk tas.
"Produk tas dari linen bekas ini kami jual. Hasilnya didonasikan untuk konservasi laut," ucapnya.
Hotel Manager Artotel Surabaya Eggy Rigata menandaskan, kerja sama dengan WWF Indonesia ini merupakan kelanjutan dari program "Artotel for Hope", yang sejak tahun 2016 peduli pada penderita difabel.
"Dari program Artotel for Hope itulah WWF Indonesia melihat bahwa kami memiliki kepedulian, yang kemudian mengajak kami di tahun 2019 ini untuk peduli terhadap lingkungan," katanya.
Kerja sama dengan WWF Indonesia itu kini dijulukinya sebagai program "Artotel Earth".
"Kami berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik. Salah satunya kami tidak menempatkan plastik pada tempat sampah kita di kamar-kamar hotel," ujarnya.
Selain itu, Eggy menandaskan, Hotel Artotel juga tidak menyediakan "straw" atau sedotan dari plastik saat menghidangkan minuman dingin kepada para tamu-tamunya.
"Nanti kami ganti dengan straw yang terbuat dari kertas," ucapnya.
Air mineral yang disediakan bagi para tamu di kamar-kamar hotel Artotel, lanjut dia, juga tidak lagi menggunakan kemasan botol plastik.
"Kami sediakan air mineral menggunakan botol pecah belah bagi para tamu hotel. Ternyata menyediakan air mineral dengan kemasan botol pecah belah lebih menghemat anggaran sampai 50 persen dibandingkan dulu saat masih menggunakan botol plastik," katanya.