Analis intelijen, pertahanan, dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro menilai Indonesia secara politik berhasil menunjukkan kepemimpinan terkait isu air setelah banyaknya kesepakatan yang dibuat dalam gelaran World Water Forum (WWF) Ke-10 yang digelar di Bali.
Sebagai negara kepulauan, negara tropis, dengan tutupan hutan yang luas, dia menilai sumber air yang terbentang di seluruh daratan nusantara sangat banyak. Di sisi lain, menurutnya Indonesia dikenal sebagai negara maritim karena sebagian besar wilayahnya adalah laut.
"Maka sudah seharusnya kepemimpinan Indonesia dalam WWF ini sangat strategis sebagai negara yang memiliki sumberdaya sekaligus paling terdampak di masa mendatang," kata Ngasiman dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dalam perspektif pertahanan dan keamanan, menurutnya dampak krisis iklim di masa depa adalah kelangkaan sumber daya penghidupan manusia, salah satunya adalah air. Jika tidak diantisipasi dan dikelola dengan baik, menurutnya tidak menutup kemungkinan konflik di masyarakat akan terjadi.
Baca juga: Pemkot Kediri: Stan kuliner di gelaran WWF Ke-10 diminati turis
"Akses yang berkeadilan terhadap air, menjaga kualitas air dari pencemaran, dan tata kelola yang baik mau tidak mau harus dipersiapkan dari sekarang," ujar dia.
Di samping itu, menurutnya tiga kesepakatan tingkat menteri 106 negara dan 27 organisasi, 113 proyek terkait air, dan 4 komitmen keadilan air oleh 49 parlemen negara dalam hajatan tersebut tak lepas dari peran dan soliditas TNI-Polri dalam menjaga situasi forum agar tetap kondusif.
Dia mengatakan sinergisitas dan soliditas TNI-Polri merupakan kolaborasi dua peran utama menjaga pertahanan dan keamanan nasional. Kolaborasi saling mengisi dan harmoni antar kelembagaan dengan tujuan yang sama, menurutnya mampu menciptakan optimisme di masa depan.
"Semua kesuksesan penyelenggaraan kegiatan internasional maupun program pemerintah dibangun atas cipta kondisi oleh TNI-Polri ini,” ucapnya.
Untuk itu, dia berharap di masa yang akan datang, kepemimpinan Indonesia di tingkat global akan semakin meningkat. Karena menurutnya kepemimpinan Indonesia di level global juga akan berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,
"Kita adalah pihak yang mendukung perdamaian dan mengelola keberlanjutan bumi ini untuk kehidupan umat manusia di seluruh dunia yang lebih baik di masa mendatang," tuturnya.