Sampang (ANTARA) - Polres Sampang, Jawa Timur, terus meningkatkan patroli pengamanan ke desa-desa yang menggelar pemilihan kepala desa serentak pada 21 November 2019, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Tim yang kami tunjuk untuk melakukan patroli ini adalah gabungan dari Sabhara, Reskrim, Intelkam, dan Satuan Lalu Lintas Polres Sampang," kata Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo Saputro di Sampang, Senin.
Baca juga: Sempat ricuh, Kapolres tegaskan tak ada korban jiwa di Pilkades Sampang
Kapolres mengatakan bahwa secara umum situasi keamanan di Kabupaten Sampang usai pilkades serentak yang digelar 21 November 2019 sudah membaik.
Para calon kepada desa di 38 desa yang menggelar pilkades serentak sudah menerima hasil pemilihan yang terjadi di lapangan.
"Tapi, sebagai upaya antisipatif, maka tidak ada salahnya untuk tetap memperketat pengamanan," ujarnya.
Baca juga: Polisi tangkap enam pemilik senjata tajam saat pilkades ricuh di Sampang
Pada pilkades serentak di 38 desa yang tersebar di 14 kecamatan ini, Polres Sampang menerjunkan sedikitnya 1.380 personel gabungan dari unsur TNI dan Polri dan pasukan bantuan dari Brimob Polda Jatim.
Namun, pada hari "H" pelaksanaan pemunguatan suara, Polres Sampang mempertebal pengamanan menjadi 2.000 personel lebih, karena terjadi kericuhan dan ancaman carok massal antarpendukung calon kepala desa.
Baca juga: Polisi sita ratusan senjata tajam dari lokasi pilkades di Sampang
Pengamanan dibagi dalam tiga kategori, yakni kurang rawan, rawan, dan sangat rawan. Untuk desa kurang rawa akan dijaga 15 personel, desa rawan dijaga 30 personel. Sementara kategori sangat rawan akan ditempatkan 45 personel.
"Sebagian petugas yang kami tugaskan mengamankan desa tetap bertahan, hingga situasi dirasa benar-benar aman," tuturnya.