Pamekasan (ANTARA) - Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika (United States Agency for International Development/USAID) dan Universitas Madura (Unira) bekerja sama membantu masyarakat Pamekasan, Jawa Timur, menjadi pengusaha mandiri melalui program pelatihan dan bimbingan teknik.
"Program kerja sama antara Unira dengan Usaid ini juga dimaksudkan untuk mendukung dan menyukseskan program pembentukan 10.000 pengusaha baru yang dicanangkan Pemkab Pamekasan," kata Dekan Fakultas Ekonomi Unira Pamekasan Dr Gazali di Pamekasan, Jumat.
Program Usaid Japri (Jadi Pengusaha Mandiri) sebagai bentuk kepedulian Usaid membantu warga Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mencari nafkah bagi diri dan keluarganya.
Maka, melalui kegiatan tersebut, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) bermitra dengan Pemerintah Indonesia dan sektor swasta membekali 200.000 anak muda berpenghasilan rendah dan rentan berusia antara 18-34 tahun dengan keterampilan dan sumber daya agar kompetitif di pasar kerja Indonesia.
Menurut Gazali, kerja sama antara Unira dengan Usaid Japri itu terselenggara kali pertama pada 13 hingga 14 September 2019 berupa "Business Motivation workshop Jadi Pengusaha Mandiri".
Sebanyak 200 orang mahasiswa mendapatkan pelatihan secara langsung tentang wawasan bisnis dan pengembangan usaha.
Adapun materi yang disampaikan antara lain, "Motivasi Kewirausahaan, Membongkar mental Blocking dan Ciptakan Peluang Emas" pada hari pertama, dan pada hari kedua, berupa "Business game, Menyusun ide Bisnis, Pemaparan ide Bisnis dan diakhiri dengan Yudisium Sarjana S1 Fakultas Ekonomi Unira Pamekasan.
"Dan program ini akan terus berkelanjutan. Kemungkinan akan ada kerja segi tiga antara Pemkab Pamekasan, Unira dan Usaid, sehingga saling menguntungkan, dan secara otomatis akan mempercepat program 10 ribu pengusaha baru yang dicanangkan Pemkab Pamekasan," kata Presidium Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Pamekasan ini.
Pemerintah AS melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) bermitra dengan Pemerintah Indonesia, institusi pendidikan, perusahaan Indonesia dan Amerika serta masyarakat setempat untuk menurunkan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan bersama dan membantu kemajuan Indonesia setelah bantuan pembangunan ini berakhir.
USAID juga mendukung visi Indonesia menuju kemandirian pembangunan dengan berfokus pada dua aspek di sektor pendidikan berupa pelatihan dan pendidikan vokasi serta pendidikan tinggi dan penelitian, meningkatkan akses terhadap keterampilan berkualitas tinggi dan pelatihan vokasi bagi kaum muda Indonesia dari kelompok kurang mampu secara ekonomi, rentan dan berkebutuhan khusus.
Melalui kerja sama ini, diharapkan kaum muda akan lebih siap kerja dan memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Pada saat yang sama, berbagai program USAID menumbuhkan keterampilan penelitian tingkat dunia di berbagai institusi pendidikan tinggi di Indonesia.
USAID mendukung lima universitas papan atas Indonesia untuk membentuk, memimpin dan mengelola lima “Center for Collaborative Research” yang menghubungkan jaringan yang terdiri dari 22 universitas di Indonesia dan delapan universitas mitra di AS untuk penelitian dan perbincangan ilmiah yang sedang berlangsung mengenai topik-topik penting dengan dampak global.
Melalui program beasiswa USAID, 248 orang Indonesia telah lulus dan meraih gelar pasca sarjana sejak 2007 dan 1.280 orang Indonesia lainnya telah berpartisipasi dalam pelatihan jangka pendek. Alumni dari kedua program menggunakan keterampilan baru yang mereka dapatkan untuk memajukan pembangunan Indonesia.
Bekerjasama dengan sektor swasta, USAID telah membekali lebih dari 1.750 anak muda dari kelompok kurang mampu secara ekonomi dan rentan, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.
Dekan Fakultas Ekonomi Unira Pamekasan Gazali menyatakan, pihaknya sengaja berperan aktif dalam upaya membantu program 10.000 pengusaha baru yang dicanangkan Pemkab Pamekasan tersebut, karena ingin perguruan tinggi menjadi solusi dari berbagai persoalan bangsa, dan dalam konteks Pamekasan adalah Pemkab Pamekasan.