Jakarta (ANTARA) - Sebagai produk pangan dengan kandungan nutrisi yang sangat lengkap, susu merupakan media yang mudah ditumbuhi mikroorganisme. Karenanya, dalam proses pengolahannya higienitas produk penting untuk diperhatikan sedemikian rupa agar produk tidak tercemar.
Dalam acara peluncuran kemasan baru Diamond Fresh Milk Ahli dalam acara Food Hotel Indonesia (FHI) di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (24/7), ahli pangan IPB Dr Ing Azis Boing Sitanggang memaparkan cara penanganan susu yang baik dan aman, mulai dari produksi hingga sampai ke tangan konsumen.
Hal pertama yang harus menjadi perhatian konsumen adalah mengetahui jenis susu.
Hal pertama yang harus diperhatikan konsumen adalah mengetahui jenis susu yang dibeli, apakah termasuk jenis susu sterilisasi atau susu segar atau yang juga dikenal dengan istilah pasteurisasi.
Susu pasteurisasi adalah susu yang dalam prosesnya tidak dimaksudkan untuk membunuh seluruh mikroorganisme pada makanan. Sedangkan susu sterilisasi (UHT) terlebih dahulu dipanaskan selama 2-3 detik pada suhu 135 derajat celcius sampai 150 derajat celcius dan segera didinginkan sampai 4-5 derajat celcius.
Sehingga semua kuman atau mikroorganisme termasuk bakteri dihancurkan oleh suhu ultra tinggi, jelas Azis.
Dalam proses penyimpanannya pun, kedua jenis susu ini harus diperlakukan secara berbeda. Susu yang disterilisasi aman disimpan di suhu ruang.
Meski demikian, apabila kemasannya sudah dibuka susu harus segera disimpan di dalam kulkas. Sementara susu segar, harus senantiasa disimpan pada suhu 4° C untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Apabila membeli susu segar dari supermarket, sebisa mungkin harus segera disimpan di dalam kulkas, meskipun kemasannya belum dibuka, ujar Azis.
GM Brand & Equipment Diamond Group, Yun Primawan, menyatakan bahwa sebagai merek & produk, Diamond Fresh Milk telah lama dekat dengan konsumen Indonesia. Konsumen mengenal Diamond Fresh Milk sebagai produk yang konsisten dengan kualitasnya dan terdistribusi secara luas, baik di gerai toko modern ataupun toko tradisional yang menyediakan lemari pendingin.
Konsumen segmen keluarga muda Indonesia, mengenal produk Diamond Fresh Milk dari orang tua dan pengalaman masa kecil mereka. Pengalaman yang kemudian berlanjut hingga mereka dewasa dan lalu diteruskan ke generasi anak-anak mereka.
Menurutnya, Diamond Fresh Milk ditangani dengan standar kualitas ketat mulai dari sumber bahan bakunya sampai ke tangan konsumen.
Dengan filosofi fresh from farm to glass, kualitas susu segar dan nutrisi yang terkandung di dalamnya tetap terjaga. "Selain kualitas bahan baku & teknologi produksi, kami mengoperasikan jaringan distribusi sendiri untuk penyimpanan dan transportasi berpendingin yang didesain khusus untuk produk segar," ujarnya.
Produk selalu terjaga dalam penanganan di ruang dengan rentang suhu 0-4 derajat celcius. Penangangan dalam rentang suhu ini adalah faktor terpenting dalam menjaga kualitas produk susu.
Dengan kendali penuh atas proses dari bahan baku sampai ke tangan konsumen, nutrisi susu (terjaga Vitamin A, D, E & calcium) dalam produk Diamond Fresh Milk yang diterima konsumen tetap terjaga.
Dalam hal standar, Diamond Susu Segar diproduksi dengan mengacu pada SNI Susu Segar 01-3141-2011, Good Manufacturing Practices (GMP) dan Food Safety Standard Certification (FSSC). Serta tentu saja seluruh proses dan produk mematuhi dan telah tersertifikasi standar Halal di Indonesia.
Desain kemasan Diamond Fresh Milk baru yang diluncurkan hari ini, secara grafis tampil lebih segar dengan warna latar biru cerah dengan ilustrasi susu dalam gelas.
Walaupun desain baru mengalami transformasi di warna dasarnya, dari disain sebelumnya yang berwarna putih, namun tetap mempertahankan komposisi dengan mempertahankan latar gambar peternakan sapi dan bentang alam (landscape) peternakan hijau.(*)
Konsep desain ini baru ini menegaskan Diamond Fresh Milk sebagai produk susu dengan komposisi 100 persen susu segar.(*)
Susu merupakan media yang mudah ditumbuhi mikroorganism
Kamis, 25 Juli 2019 17:30 WIB