Ngawi (ANTARA) - Pengelolaan Taman Wisata Monumen Gubernur Soerjo yang terletak di Jalan Raya Ngawi-Solo, tepatnya di Desa Pelanglor Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, diserahkan ke pihak swasta, yakni CV Hargo Dumilah Group.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Ngawi Rahmad Didik Purwanto menyatakan Pemkab Ngawi tidak keberatan jika Monumen Soerjo pengelolaannya diambil alih pihak swasta.
"Memang benar akan diambil alih oleh CV Hargo Dumilah Group. Harapan kami bisa menimbulkan multiefek bagi masyarakat sekitar," ujar Rahmad Didik kepada wartawan di Ngawi, Senin.
Menurut dia, rencana pemindahan pengelolaan Monumen Soerjo ke pihak swasta sudah bergulir lama. Namun hal tersebut tertunda karena belum ada kepastian dari Perhutani selaku pemilik lahan.
Awalnya pengelolaan Taman Wisata Monumen Gubernur Suryo dilakukan sendiri oleh KPH Ngawi. Setelah itu dilakukan bersama antara Perhutani KPH Ngawi dengan Pemkab Ngawi.
Sementara Pemilik CV Hargo Dumilah Hariyanto mengungkapkan rencana mengambil alih pengelolaan Taman Monumen Soerjo muncul setelah dirinya diminta Bupati Ngawi mengembangkan objek wisata dengan ikon patung Gubernur Jawa Timur pertama tersebut.
Hal itu karena dirinya dinilai telah berhasil mengembangkan objek wisata Srambang Park Ngawi dan menerima penghargaan dari Perhutani.
"Setelah ini kami ambil alih manajemennya (Taman Monumen Soerjo). Sistemnya nanti mungkin sama dengan pengelolaan Srambang Park Ngawi," kata Hariyanto.
Seperti diketahui, Taman Wisata Monumen Soerjo berada sekitar 20 kilometer arah barat dari Kota Ngawi. Taman wisata tersebut berada di area hutan jati milik Perhutani KPH Ngawi seluas 32 hektare, namun baru dimaksimalkan sekitar 8 hektare.
Awalnya, Taman Monumen Gubernur Sorjo hanya merupakan sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang jasa Gubernur pertama Jawa Timur, Raden Mas Tumenggung Aryo Soerjo. Beliau wafat karena dibunuh dan dibantai oleh komunis pada zaman pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948 di hutan Ngawi tersebut.
Sehingga, lokasi itu merupakan tempat bersejarah yang layak dipelihara untuk diketahui dan dilestarikan nilai-nilai kepahlawanannya bagi generasi bangsa. Monumen itu dibangun pada tahun 1975.
Seiring berkembangnya waktu, kini lokasi Taman Wisata Monumen Gubernur Sorjo telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung yang nyaman. Hanya saja pengelolaannya belum maksimal sehingga tingkat kunjungan wisatan masim minim.
Data Disparpora mencatat, Ngawi memiliki potensi wisata alam dan juga wisata sejarah atau budaya yang cukup banyak. Untuk wisata alam, Ngawi memiliki Air Terjun Srambang, Kebun Teh dan Taman Wisata Jamus, serta lainnya. Sedangkan potensi wisata sejarah atau budaya antara lain, tradisi Keduk Beji Tawun, Benteng Pendem, Situs Trinil, Monumen Soerjo, serta Situs Radjiman Wedyodiningrat.