Ngawi (Antara Jatim) - Benteng Van Den Bosch Ngawi atau yang dikenal dengan sebutan Benteng Pendem Ngawi di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, berpotensi untuk dijadikan sebagai cagar budaya nasional.
Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan potensi tersebut muncul setelah pihaknya mendapat kunjungan Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Budaya Kementrian Pariwisata (Kemenpar), Lokot Ahmad Enda baru-baru ini.
"Pemkab Ngawi akan terus mendorong upaya pengembangan destinasi wisata di kabupaten setempat, termasuk benteng pendem yang sangat menyita perhatian Asdep. Butuh dukungan dari semua pihak termasuk pemerintah pusat untuk merevitalisasi Benteng Pendem dan menjadikannya cagar budaya," ujar Ony kepada wartawan, Rabu.
Menurut dia, hasil tinjauan Asdep Pengembangan Destinasi Wisata Budaya, Benteng Pendem Ngawi sangat luar biasa. Benteng tersebut memiliki keunikan tersendiri, yakni pilar asli benteng yang berdiri sejak tahun 1845 dan hal itu tidak dimiliki benteng lain di Indonesia.
"Itulah nilai plusnya Benteng Pendem Ngawi hingga berpotensi menjadi cagar budaya nasional," kata dia lanjut.
Ony menjelaskan, dalam kunjungannya tersebut, Asdep juga memberikan arahan dalam pengembangan destinasi wisata maupun potensi cagar budaya yang ada di Ngawi.
Dalam arahan tersebut, Pemkab Ngawi diminta mengajukan izin ke Kemendikbud agar bisa mendorong audiensi Benteng Pendem menjadi cagar budaya. Apalagi benteng tersebut sudah didukung dengan "masterplan" lengkap. Hal itu menunjukkan bahwa rencana induk pengembangan wisata di Ngawi sudah berjalan.
Selain Benteng Pendem, Ngawi juga memiliki Museum Trinil yang tak kalah potensinya. Menurut Asdep, dua hal tersebut bisa menjadi ikon Ngawi. Dimana saat ke Ngawi, otomatis akan ingat Benteng Pendem dan Museum Trinil.
Untuk itu, komitmen pemkab setempat menjadikan sektor pariwisata sebagai prioritas juga perlu dan harus didukung masyarakat. Karenanya, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Ngawi juga harus memiliki rencana detail demi pengembangan destinasi wisata tersebut. (*)