Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menggenjot pertumbuhan industri berorientasi ekspor dan sektor pariwisata di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Presiden meminta para gubernur agar fokus pada pengembangan kawasannya masing-masing yang nantinya bisa mendorong masuknya investasi ke Indonesia terutama untuk provinsi itu sendiri, agar nantinya ekspor lebih terdorong," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro usai rapat terbatas membahas percepatan pembangunan Jateng dan Jatim di Istana Bogor, Selasa.
Menurut Bambang, Presiden Jokowi terlebih dahulu ingin mengetahui problem yang dihadapi dua provinsi itu terutama yang terkait dengan peningkatan investasi dan ekspor.
Untuk Jawa Tengah, lanjut Bambang, fokus pada tiga daerah yaitu kawasan industri di Brebes, kawasan industri di Kendal, dan kawasan pariwisata Borobudur.
Gubernur Jateng menyampaikan beberapa hal yang membutuhkan bantuan pemerintah pusat, khususnya penetapan tata ruang untuk di Brebes, percepatan penyediaan infrastruktur konektivitas di Borobudur, penguatan/penambahan kapasitas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk mendukung Kawasan Industri Kendal.
Sementara Jawa Timur, fokusnya adalah penyelesaian kilang minyak di Tuban yang masih menunggu penyelesaian pengadaan lahan, pengembangan kawasan wisata Bromo Tengger Semeru (BTS) yg rencana induknya sedang dipersiapkan oleh pusat.
Selain itu pengembangan kota metropolitan Surabaya dan sekitarnya atau Gerbang Kertasusila.
"Gubernur Jatim mengharapkan di daerah itu sudah tersedia konektivitas yang baik, khususnya angkutan umum. Menhub sudah menyatakan kemungkinan pengembangan angkutan umum berbasis kereta di wilayah Surabaya dan sekitarnya," jelas Bambang.
Mengenai alasan fokus di Jateng dan Jatim, mantan Menkeu itu mengatakan selama ini kawasan industri dan manufaktur kebanyakan di Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
"Kita ingin mendorong investasi dan ekspor, selama ini yang namanya industri manufaktur, kawasan industri kebanyakan di Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Padahal dengan kita ingin menarik investasi lebih banyak, maka perlu diversifikasi lokasi juga termasuk yang sekarang sedang meningkat di Jateng dan Jatim," katanya.
Menurut dia, pemerintah ingin memastikan arus investasi mudah masuk ke kedua provinsi tersebut dengan daya dukung yang sudah dimiliki termasuk infrastruktur.
"Termasuk infrastruktur apa yang dibutuhkan supaya investasi dan ekspor di wilayah itu lancar," kata Bambang.(*)