Banyuwangi (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memastikan ketersediaan daging sapi hingga hingga Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah tercukupi dan bahkan saat ini stok daging sapi yang ada mencapai 6 ton per hari.
Kepala Dinas Pertanian Pemkab Banyuwangi, Arief Setiawan di Banyuwangi, Jumat, mengatakan bahwa Banyuwangi sudah bisa swasembada daging.
Menurut ia, dalam setiap hari terdapat stok daging sapi sebanyak 6 ton, sedangkan untuk konsumsi daging sapi di Banyuwangi mencapai 4,6 ton per hari.
"Hal yang sama juga terjadi pada daging ayam, saat ini ada 1,2 juta ekor ayam potong, dengan stok per hari sebesar 13 ton. Untuk ayam itu konsumsi di Banyuwangi mencapai 11 ton per hari dan sisanya dikirim ke kabupaten tetangga," paparnya.
Selama Ramadhan dan jelang Lebaran, lanjut dia, pihaknya telah menggelar sidak ke sejumlah pasar di Banyuwangi, dengan memantau stok ketersediaan daging ayam dan daging sapi.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan dan mengambil sampel daging sapi dan daing ayam potong untuk menjaga kesehatan dan kelaikan konsumsi daging.
Masing-masing daging tersebut diambil sampel untuk diuji laboratorium, dan hasilnya, kata Arief, di beberapa lokasi pasar di Banyuwangi tidak ditemukan daging sapi maupun daging ayam yang tak layak konsumsi.
"Semuanya terlihat segar dan tidak ditemukan daging sapi gelonggongan ataupun ayam tiren (mati kemaren). Sedangkan daging sapi, kami bisa menjamin karena mereka memotong sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH), sebab jika dipotong di RPH itu sudah ada lisensi aman, sehat, utuh dan halal," katanya.
Sidak ke pedagang daging sapi dan ayam di pasar-pasar, katanya, dilakukan setiap bulan Ramadan menjelang Lebaran guna memastikan daging ayam dan sapi sehat di konsumsi oleh masyarakat.
"Sidak kesehatan dan pengawasan stok daging akan terus dilakukan hingga Lebaran nanti, dan kami mengerahkan seluruh petugas bidang peternakan untuk turun ke beberapa pasar. Mengenai harga untuk saat ini normal, daging sapi Rp129.000 per kilogram dan daging ayam sekitar Rp30.000 per kilogram," ujarnya.
