Wisata Bahari Pasir Putih Situbondo kurang memiliki daya tarik

Komisi II DPRD Situbondo saat rapat kerja dengan Plt Direktur Pasir Putih Situbondo. (istimewa)

Kami berharap bupati menunda pengangkatan direktur baru agar lebih fokus menyehatkan kembali Perusda Pasir Putih, karena jika diserahkan kepada direktur yang tidak punya pengalaman di bidang kepariwisataan bukan tidak mungkin Pasir Putih akan bangkrut

Situbondo (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Hadi Parianto menilai objek Wisata Bahari Pasir Putih saat ini sudah kurang memiliki daya tarik bagi pengunjung dan oleh karenanya DPRD meminta bupati segera membenahi perusahaan daerah yang bergerak di bidang pariwisata dan perhotelan itu.

"Menurut kami, berkurangnya daya tarik Wisata Bahari Pasir Putih di Kecamatan Bungatan, itu karena tidak ada penambahan fasilitas yang memadahi," katanya di Situbondo, Kamis.

Oleh karena itu, Komisi II DPRD mengajak seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan peduli Pasir Putih karena objek wisata yang menjadi kebangaan di "Kota Santri" tersebut saat ini terancam bangkrut karena mengalami krisis keuangan.

Menurut ia, dermaga di objek wisata pantai yang selama ini menjadi tempat swafoto (selfie) terpaksa di tarik retribusi oleh pengelola karena untuk menambah pendapatan keuangan.

"Secara pribadi setelah melakukan rapat kerja dengan Pelaksana Tugas Direktur Perusda Pasir Putih, kami menyumbang kamera pengintai (CCTV wifi) untuk menunjang manajemen kontrol Perusda Pasir Putih, dan kami juga mengajak masyarakat untuk sama-sama peduli terhadap destinasi Wisata Bahari Pasir Putih," tuturnya.

Menurut Hadi, penurunan jumlah pengunjung wisata terbukti dari pendapatan karcis masuk dan pendapatan perhotelan juga terus menurun, karena tidak banyak pengunjung yang datang.

Dan sehingga, lanjut dia, turunnya jumlah kunjungan wisata menyebabkan keuangan Perusda Pasir Putih tidak sehat karena pengeluaran atau operasional lebih besar dibandingkan pendapatan.

"Menurunnya pengunjung karena tidak adanya fasilitas lain di Pasir Putih dan kami juga heran perusahaan sebesar Pasir Putih belum dilengkapi kamera pengintai (CCTV) memadahi di beberapa titik pengunjung wisat," ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah harus hadir memperbaiki manajemen Perusda Pasir Putih karena perusahaan daerah teraebut ibaratnya sedang sakit parah dan memerlukan dokter spesialis untuk menyembuhkan.

"Kami berharap bupati menunda pengangkatan direktur baru agar lebih fokus menyehatkan kembali Perusda Pasir Putih, karena jika diserahkan kepada direktur yang tidak punya pengalaman di bidang kepariwisataan bukan tidak mungkin Pasir Putih akan bangkrut," ucapnya. (*)