Blitar (ANTARA) - Musibah banjir melanda sejumlah daerah di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menyebabkan air meluap dan menggenangi jalan raya serta perumahan warga, sehingga aktitas mereka juga sempat terganggu.
"Petugas masih di lokasi dan sampai malam ini air sudah mulai surut," kata Bagian Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Bakti di Blitar, Kamis malam.
Di Kabupaten Blitar, kejadian banjir tersebut melanda di Kelurahan/Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Beberapa daerah yang terkena dampak banjir antara lain di Lingkungan Gondanglegi dan Kelurahan Kedungbunder.
Hujan sudah turun sangat deras pada Rabu (6/3) yang memicu debit air di aliran Sungai Bogel di Kelurahan Sutojayan, Kabupaten Blitar meningkat.
Bahkan, debit air semakin tinggi pada malam hari meluber hingga Jalan Cakraningrat utara bok glodak, Kelurahan Sutojayan, sekitar 500 meter dengan ketinggian air sekitar 30 centimeter. Sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua masih bisa melintas, namun air masuk hingga beberapa rumah warga di dekat bok glodak.
Sementara itu, air juga masuk ke dalam rumah warga di Kelurahan Kedungbunder. Bahkanh halaman Kantor Kelurahan Kedungbunder juga tidak luput dari genangan air, padahal sebelumnya belum pernah ada genangan air kecuali saat banjir tahun 2004.
Sedangkan, untuk wilayah Lingkungan Gondanglegi dan Belimbing, Kelurahan/Kecamatan Sutojayan tepatnya di selatan jembatan, diketahui ketinggian air hingga sebatas perut orang dewasa. Tidak berapa lama, air sudah mulai surut, sehingga warga sudah bisa lega.
Bakti mengatakan, petugas memang terus siaga, terlebih lagi cuaca di Kabupaten Blitar masih terus mendung. Hujan rintik-rintik juga masih terjadi, sehingga waspada. Air bisa dengan cepat naik lagi jika hujan deras terjadi, mengingat di Kelurahan Sutojayan, Kabupaten Blitar dikelilingi pegunungan, sehingga air meluber menggenangi daerah tersebut, yang notabene berada di daerah yang agak cekung.
Bakti juga menambahkan saat debit air cukup tinggi di Kelurahan Sutojayan, Kabupaten Blitar, sejumlah warga memang sempat mengungsi mencari tempat lebih aman. Namun, kini mereka mayoritas sudah mulai kembali ke dalam rumah.
Sementara itu, dari laporan kepolisian banjir juga sempat terjadi di Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Banjir tersebut disebabkan karena luapan air mulai dari Sungai Sentono Desa Sumberejo, Desa Dawuhan, Desa Plumpungrejo dan Desa Jimbe.
Debit air diketahui mulai naik sejak Rabu malam, namun perlahan hingga Kamis malam ini surut. Air sempat merendam sekitar 300 rumah warga dengan ketinggian sekitar 30 centimeter. Sejumlah hewan ternak warga juga sempat diungsikan, namun kini karena air sudah surut dibawa kembali ke rumah.
"Sebelum debit air meningkat warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Kapolsek dan babinsa di Desa Jimbe datang dan mengecek lokasi banjir dan membantu warga mengungsi serta mengevakuasi ternak untuk dibawa ke tempat yang lebih aman," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Blitar Iptu M Burhanudin. (*)