Blitar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mendata kerusakan akibat banjir yang melanda sejumlah daerah di kabupaten ini setelah hujan intensitas tinggi.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto menjelaskan bahwa pendataan dilakukan untuk mengetahui dampak dari kejadian itu. Setelah pendataan, dilakukan verifikasi.
"Kami lakukan pendataan kejadian bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Blitar. Hujan terjadi dengan intensitas sedang - tinggi menyebabkan tanah longsor dan banjir di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Blitar," katanya di Blitar, Minggu.
Bencana itu melanda sembilan desa di Kabupaten Blitar antara lain Desa Krisik di Kecamatan Gandusari, Desa Selorejo di Kecamatan Selorejo, Desa Ngadirenggo di Kecamatan Wlingi, Desa Sambigede di Kecamatan Binangun, Desa Kedungwungu di Kecamatan Binangun, Desa Birowo di Kecamatan Binangun, Desa Wates di Kecamatan Wates, Desa Mojorejo di Kecamatan Wates dan Desa Pagergunung di Kecamatan Kesamben.
Ia menjelaskan, akibat dari kejadian itu sejumlah rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan akibat hujan yang turun sejak Sabtu (30/11) malam tersebut, bahkan ada warga yang mengalami luka di antaranya kejadian di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.
Diketahui bahwa rumah Nyemin, warga Dusun/Desa Krisik, bagian dapur rumah mengalami rusak total akibat hujan deras disertai angin kencang tersebut. Yang bersangkutan mengalami luka ringan pada kaki setelah terkena reruntuhan bangunan.
Selain itu, rumah Suja'i, warga Dusun Krisik/Desa Krisik, bagian dapur rumah juga rusak tertimpa longsor dengan volume (lebar 3 meter, tinggi 10 meter, panjang 8 meter).
Sedangkan di Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, dinding selatan Kantor Kecamatan Selorejo longsor menimpa bangunan SMK Selorejo dengan volume lonsor panjang 25 meter, tinggi 3 meter, lebar 5 meter.
Di Kecamatan Wlingi, tanah longsor terjadi tepatnya di jalan utama penghubung Dusun Sirah Kencong, Desa Ngadirenggo dan Dusun Sumberarum, Desa Tegalasri.
"Penanganan telah selesai dilakukan dan jalan utama sudah bisa dilewati kendaraan," kata dia.
Ia juga menambahkan, hujan juga menyebabkan banjir dan merendam rumah warga dengan kedalaman variatif antara 50 centimeter bahkan ada yang 2 meter. Ada puluhan rumah warga di Kecamatan Binangun, yang terendam air. Selain rumah, sejumlah ternak warga juga hanyut akibat luapan air dari sungai di daerah tersebut yang tidak mampu menampung air.
Dia juga mengatakan di Kecamatan Wates, terdapat tiga rumah warga dan empat jembatan penghubung antardesa terdampak kejadian bencana banjir tersebut. Badan jembatan penghubung mengalami kerusakan sehingga ambrol.
Pihaknya terus melakukan perbaikan dengan kejadian tersebut. Pembersihan rumah warga yang mengalami kerusakan telah dilakukan dengan melibatkan bantuan dari TNI/Polri serta relawan.
"BPBD Kabupaten Blitar telah menugaskan personel untuk melakukan asesmen. Kami juga koordinasi dengan perangkat desa dalam melaksanakan kegiatan penanganan lanjutan. Untuk bantuan juga diberikan ada paket bahan pokok, terpal, dan family kit," kata dia.
Pihaknya meminta masyarakat untuk waspada dengan cuaca terlebih lagi saat hujan. Dari BPBD juga menyiapkan lokasi pengungsian mengantisipasi jika hujan turun lagi dengan intensif.
BPBD Kabupaten Blitar data kerusakan akibat banjir
Minggu, 1 Desember 2024 22:30 WIB