Mojokerto (ANTARA) - Pemerintah Kota Mojokerto bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) menyepakati kerja sama Program Pembiayaan Usaha Syariah (Pusyar).
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Ketua Baznas Kota Mojokerto, Direktur BPRS Kota Mojokerto, Kepala Dinas Kouminaker, Kepala Disperindag, serta Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Mojokerto dan disaksikan oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, di kota setempat, Senin.
Ketua Baznas Kota Mojokerto, KH Makshum Maulani mengatakan, program Pusyar tahun ini berbeda dari yang sebelumnya hanya untuk pelaku UMKM-IKM, kali ini diperluas untuk para pedagang pasar melalui Program Pusyar Pasar.
"Untuk itu ada lima pilar yaitu Baznas, BPRS, Diskouminaker, MES ditambah dengan Disperindag yang menangani Pusyar Pasar," katanya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, Baznas akan terus memasuki semua lini dalam masyarakat sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan menyalurkan kepada pihak yang membutuhkan.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama BPRS, Choirudin menjelaskan, melalui Pusyar masyarakat mendapat dana pinjaman dari BPRS dengan memanfaatkan dana Baznas untuk pembiayaan administrasi bank seperti bunga dan biaya asuransi. Sehingga jumlah yang dikembalikan kepada BPRS akan sama dengan jumlah yang dipinjam.
"Pada tahun ini plafon untuk Pusyar meningkat menjadi Rp5 Miliar dengan perincian Rp3 Miliar untuk UKM-IKM dengan plafon Maksimal 50 juta untuk produk-produk unggulan. Dan Rp2 Milyar untuk Pusyar Pasar yang dapat dicairkan dalam waktu kurang dari 24 jam dengan plafon maksimal Rp3 juta dan jangka waktu 120 hari atau empat bulan," ujar Choirudin.
Choirudin menambahkan, tabungan dari pedagang di pasar akan dibagi untuk tiga hal. Yaitu untuk retribusi pasar, untuk infaksedekah, dan untuk tabungan bagi pedagang.
"Kami juga akan menyiapkan e-retribusi yang akan di uji coba selama tiga bulan atau enam bulan. Untuk itu kami harapkan Baznas menyiapkan kupon untuk sumbangan ke baznas," ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto ika Pusptasari mengapresiasi program Pusyar yang dianggap terobosan dari Baznas untuk kesejahteraan masyarakat.
"Keberhasilan sebuah program itu tidak bisa jalan masing-masing. Kita perlu sinergi untuk kesuksesan itu. Kita memiliki tujuan sama yaitu untuk mensejahterakan masyarakat Kota Mojokerto," kata Ning Ita, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Disperindag telah melakukan pendataan UKM-IKM melalui RT-RT. Dengan data base berbasis IT, Ning Ita berharap akan mudah untuk menemukan sasaran sehingga "output"-nya bisa terukur.
Sehubungan masih banyaknya warga Kota Mojokerto yang masih mengakses KUR yang berbunga, Ning Ita menyarankan agar BPRS lebih giat untuk melakukan sosialisasi. Agar masyarakat lebih mengenal tentang BPRS dan program-programnya.
"Pemerintah Kota Mojokerto dengan Program Pusyar akan meringankan beban masyarakat dalam mengakses permodalan," ucapnya.(*)