Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Tim pencarian dan pertolongsn Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, menghentikan pencarian korban tenggelam di sungai di Desa Gondang, Kecamatan Gondang, atas nama Watini (52), karena kondisi cuaca gelap.
"Pencarian korban tenggelam akan dilanjutkan Minggu (3/1)," kata anggota SAR BPBD Bojonegoro Sukirno di Bojonegoro, Sabtu.
Korban Watini tenggelam terseret deras arus Sungai Dangiran, di Desa Gondang, Kecamatan Gondang, ketika menyeberang bersama anaknya Lasmini (24), usai mencari daun gebang di hutan, Kamis (31/1) sekitar pukul 16.00 WIB.
Dalam kejadian itu, Lasmini, yang menderita autis, berhasil diselamatkan dua warga yang melihat kejadian keduanya terseret deras air yang mulai meninggai disebabkan hujan deras saat menyeberang di sungai yang lebarnya sekitar 50 meter.
Menurut dia, pencarian korban melibatkan SAR BPBD, personel Polsek Gondang, Koramil Gondang, pihak desa, juga berbagai pihak lainnya dengan jumlah 55 personel. Sesuai prosedur, pencarian korban tenggelam akan dilaksanakan selama tiga hari.
"Pencarian dilakukan dengan melakukan penyisiran di lokasi korban tenggelam sampai Waduk Pacal. Pencarian juga dilakukan dengan cara berenang dan menggunakan perahu tradisional dan perahu karet," kata dia menjelaskan.
Seorang warga Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Gatot, menambahkan air sungai di lokasi korban tenggelam sudah surut dengan ketinggian sekitar 1 meter, sehingga pencarian korban juga dilakukan di waduk.
"Pencarian dilakukan di waduk karena sungai itu airnya mengalir masuk Waduk Pacal," ucapnya.
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia pada kesempatan sebelumnya menjelaskan, di sejumlah lokasi di Bojonegoro sudah terjadi banjir bandang selama musim hujan, antara lain, di Kecamatan Kepohbaru, Kanor, Sukosewu, dan Sumberrejo.
"BPBD sudah menyediakan berbagai kebutuhan dalam menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo, juga banjir bandang," ucapnya.
Ia menambahkan, kebutuhan bahan banjiran untuk pengadaan batu, zak dan bronjong mencapai Rp353 juta, pengadaan air bersih termasuk untuk kemarau Rp200 juta dan untuk pengadaan sembako dengan jumlah 900 paket mencapai Rp179,5 juta. (*)