Surabaya (Antaranews Jatim) - Sebanyak 21 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah Perhutani Ngawi, Jawa Timur, menerima uang bagi hasil produksi kayu dari Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi dengan total nilai sebesar Rp301 juta, Rabu.
Uang bagi hasil tersebut secara simbolis diserahkan oleh Heru Dwi Kurnawanto selaku Administratur Perhutani KPH Ngawi kepada tiga orang ketua perwakilan dari LMDH yaitu Wagimun LMDH Yasa Wana Lestari Desa Karanggeneng Kecamatan Karangpitu, Aji Sukirno LMDH Sumber Makmur Desa Banyubiru Kecamatan Widodaren dan Remin LMDH Sidomakmur Desa Patalan Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi.
"Uang bagi hasil di Perhutani KPH Ngawi tahun 2016 yang dibagikan tahun ini jumlahnya lebih kecil dibanding tahun 2015 lalu yakni sebesar Rp399 juta. Sedang pembagian hasil produksi kayu tahun 2017 masih dalam proses, rencananya sekitar Rp592 juta," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Surabaya.
Ia mengemukakan, dengan adanya penerimaan dana "sharing" produksi kayu ini diharapkan LMDH dapat meningkatkan peran serta dalam pengelolaan hutan bersama masyarakat.
"Sehingga, tujuan bersama untuk menjadikan hutan lestari kesejahteraan masyarakat meningkat dapat tercapai," ucapnya.
Di tempat yang sama ketua LMDH Wana Yasa Lestari Wagimun salah satu penerima dana bagi hasil produksi kayu tersebut mengungkapkan rasa syukur atas penerimaan ini. Menurutnya tahun lalu dirinya hanya menerima sekitar Rp7,9 juta namun, tahun 2016 penerimaan dana sharing untuk LMDH nya meningkat drastis menjadi Rp100 juta lebih.
"Akan saya manfaatkan uang pembagian 'sharing' tersebut sebaik-baiknya sesuai dengan perencanaan yang telah disepakati bersama dengan semua anggota kami khusunya untuk memberdayakan masyarakat di sekitar hutan," ujarnya.(*)
21 LMDH Ngawi Terima Dana Bagi Hasil Kayu dari Perhutani
Rabu, 9 Januari 2019 17:56 WIB
Uang bagi hasil di Perhutani KPH Ngawi tahun 2016 yang dibagikan tahun ini jumlahnya lebih kecil dibanding tahun 2015 lalu yakni sebesar Rp399 juta. Sedang pembagian hasil produksi kayu tahun 2017 masih dalam proses, rencananya sekitar Rp592 juta