Ngawi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, Jawa Timur bekerja sama dengan berbagai pihak siap mendukung program swasembada kedelai yang dicanangkan pemerintah pusat guna mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi Marsudi, Rabu mengatakan dukungan program swasembada kedelai tersebut diwujudkan dengan penanaman komoditas kedelai varietas Anjasmoro di bawah tegakan pohon jati oleh petani tepian hutan yang tergabung dalam lembaga masyarakat desa hutan (LMDH).
"Kalau kita berpikir di sawah tidak mungkin, karena sawah khusus untuk menanam padi. Sehingga ada lahan kosong di hutan maka kita bekerja sama dengan Perhutani KPH Ngawi untuk mengembangkan tanaman kedelai di hutan," ujar Marsudi kepada wartawan.
Menurut dia, penanaman kedelai di hutan tersebut merupakan bagian dari Program Perluasan Areal Tanam (PAT) kedelai serentak seluas 500.000 hektare di 20 provinsi di Indonesia oleh Kementerian Pertanian.
Target tanam serentak tersebut merupakan bagian dari program upaya khusus (Upsus) swasembada padi, jagung, dan Kedelai (pajale) dengan memanfaatkan lahan bekas pertambangan, perkebunan TBM, lahan kering, lahan bera, lahan tidur, lahan hutan, lahan pasang surut, dan lahan eks PATB jagung.
Adapun, khusus di Kabupaten Ngawi, luas area hutan yang disediakan untuk penanaman kedelai mencapai 271 hektare. Salah satunya yang terdapat di LMDH Sidodadi Desa Mengger, Kecamatan Karanganyar yang digunakan sebagai lokasi pencanangan kegiatan tanam kedelai serentak di Ngawi pada awal Oktober lalu.
Ia menjelaskan, Kabupaten Ngawi memiliki potensi untuk ikut berkontribusi dalam Program Perluasan Areal Tanam (PAT) kedelai serentak seluas 500.000 hektare di 20 provinsi. Hal itu karena di Ngawi banyak terdapat lahan kosong di areal hutan yang dapat digunakan untuk pengembangan tanaman kedelai dan jagung.
Melalui program tersebut, petani tidak hanya didampingi saat penanaman, namun juga pascapanen. Dimana sebagain hasil panen akan digunakan untuk benih, sehingga petani tidak perlu mengelurakn biaya untuk benih pada musim tanam selanjutnya.
Marsudi berharap, dengan program tanam kedelai di hutan tersebut diharapkan luasan lahan untuk penamanan kedelai di Ngawi semakin bertambah dan otomatis juga akan meningkatkan produktivitasnya.
Sesuai data BPS setempat, luas areal tanam kedelai di Ngawi saat ini mencapai l4.884 hektare dengan jumlah produksi sebesar 2l.388,31 ton. (*)