Bangkalan (Antaranews Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Cabang Madura menjadikan Desa Socah, Bangkalan, sebagai desa percontohan yang masyarakatnya sadar tentang pentingnya program perlindungan tenaga kerja.
Menurut Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madura Guguk Heru Triyoko di Bangkalan, Kamis, Desa Socah dijadikan sebagai desa percontohan karena dari sekitar 2.000 kepala keluarga (KK) di desa itu, sudah ada sekitar 315 KK yang mendaftar sebagai peserta program jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan.
"Harapan kami dengan diresmikannya Desa Socah sebagai desa yang sadar akan pentingnya program jaminan sosial ini, nantinya semakin bertambah jumlah masyarakat Desa Socah dan desa-desa lainnya yang terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan," katanya dalam keterangan tertulis.
Menurut Guguk, peresmian Desa Socah sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan telah dilakukan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madura pada Rabu (17/10) lalu bersama para tokoh masyarakat, ulama dan Camat Socah, Bangkalan.
Acara peresmian tersebut dilaksanakan di halaman Kantor Desa Socah. "Saya sangat mengapresiasi upaya BPJS Ketenagakerjaan dalam mengoptimalkan kepesertaan hingga ke desa", ujar Sekretaris Camat Socah, Rahman.
Ia berharap masyarakat Desa Socah semakin banyak yang memahami manfaat program BPJS Ketenagakerjaan.
Pada kesempatan peresmian itu juga dilakukan penyerahan simbolis santunan kepada Moch Busri (37), warga Desa Socah, yang merasakan manfaat BPJS Ketenagakerjaan. Busri yang mengalami kecelakaan kerja jatuh dari tangga saat mengecat mendapatkan penggantian biaya perawatan sebesar Rp4,7juta.
Demikian pula dengan ibu Sri Mulyati, ahli waris dari ibu Siti Maryam yang meninggal setelah beberapa bulan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, mendapat santunan sebesar Rp24 juta.
"Harapan kami, manfaat program BPJS Ketenagakerjaan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat desa socah baik yg bekerja di sektor formal maupun yang informal seperti pedagang, petani, pengemudi dokar, dan lain-lain," imbuh Guguk. (*)
Baca juga: Peserta BPJS Kesehatan di Jatim Masih 64 Persen
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Jatim Genjot Target ITW