Jakarta (Antara) - Asian Para Games (APG) 2018 Jakarta yang merupakan pestanya atlet penyandang disabilitas di Asia itu menuju batas akhir setelah peserta dari 43 negara menjalani semua pertandingan yang digelar sejak Sabtu (6/10).
Berakhirnya kejuaraan empat tahunan itu akan ditandai dengan penutupan secara resmi di Stadion Madya Gelora Bung Jakarta, Sabtu. Lokasi penutupan ini berbeda dengan saat pembukaan yaitu Stasion Utama Gelora Bung Karno.
Namun, sebelum penutupan itu berlangsung masih ada empat cabang olahraga yang memperebutkan medali emas yaitu bulu tangkis dengan sembilan emas, tenis meja tujuh emas, balap sepeda enam emas dan basket kursi roda satu emas.
Pada hari terakhir pelaksanaan Asian Para Games 2018, Indonesia selaku tuan rumah dipastikan akan menambah pundi-pundi emasnya setelah di cabang bulu tangkis terjadi All Indonesia Final yaitu pada nomor tunggal putra SU5 dan ganda putra SU5.
Final tunggal putra SU5 dijadwalkan berlangsung lebih dulu mulai pukul 9.10 WIB mempertemukan Dheva Anrimusthi dan Suryo Nugroho, sebelum kemudian keduanya bertemu di partai pamungkas ganda putra SU5 sekira pukul 9.55 WIB. Dheva akan berpasangan dengan Hafizh Briliansyah Prawiranegara, sedangkan Suryo didampingi Oddie Kurnia Dwi Listyanto.
Selain dua emas yang sudah pasti berkalung di leher atlet Indonesia tersebut, tuan rumah juga berpeluang untuk menambah empat keping lainnya yang bakal diperebutkan lewat empat nomor diantaranya lewat Fredy Setiawan yang turun di tunggal putra SL4 yang akan menghadapi wakil India, Tarun.
Untuk cabang lain, Indonesia tinggal menyisakan atlet di cabang balap sepeda. Ada nama Marthin Losu dan Sufyan Saori yang akan turun di final nomor kilo C4-5, Tryagus Arief di nomor kilo C1-2-3, hingga Fendi Nur yang akan turun di nomor kilo B.
"Balap sepeda memang baru bagi saya. Tapi saya akan tetap berusaha karena ini sudah pilihan saya saat ini," kata Marthin Losu yang sebelumnya merupakan atlet atletik Indonesia yang sudah kenyang pengalaman di kejuaraan internasional itu.
Marthin sebelumnya mengaku jika dirinya bertekad menjadi bagian sejarah para balap sepeda Indonesia pada kejuaraan empat tahunan itu. Apalagi salah satu rekannya yaitu Muhammad Fadli mampu menjadi atlet balap sepeda pertama Indonesia yang sukses meraih medali emas.
Hingga hari kedelapan Asian Para Gamez 2018, Indonesia berada di posisi enam klasemen umum dengan raihan 33 emas 42 perak dan 48 perunggu. Sedangkan posisi puncak dihuni oleh China dengan 161 emas 83 perak 55 perunggu.
Sementara itu untuk penutupan malam nanti ada grup musik Korea Selatan Ace of Angels (AOA), grup musik Indonesia Cokelat, dan penyanyi Allafta Hirzi Sodiq atau akrab disapa Zizi akan meramaikan upacara penutupan Asian Para Games 2018.
"Setelah melalui beberapa survei, pilihan kami mengarah ke AOA, bukan grup lain karena grup lain jadwalnya tidak bisa. Mereka akan bernyayi secara langsung," kata Direktur Upacara Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) Aulia Mahariza.
Selain selebritas itu, INAPGOC juga akan menghadirkan grup musik Indonesia Netral, penyanyi Judika, Rio Febrian, Claudya Fritsca, Naura, dan Sherly Sheinafia.
Selain penampilan grup musik, penutupan Asian Para Games ke-3 itu juga akan dimeriahkan pertunjukan piktogram wayang jelang pemadaman api kaldrom serta para penari di atas panggung berbentuk persegi panjang dengan panjang 28 meter. (*)
Asian Para Games - Kejuaraan Atlet Disabilitas 2018 Menuju Akhir
Sabtu, 13 Oktober 2018 7:11 WIB