Jakarta (ANTARA) - Tim Indonesia dinilai sukses memenuhi target pada SEA Games 2023 Kamboja, dan kini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) langsung mengalihkan fokus kesuksesan pada ASEAN Para Games 2023, Asian Games Hangzhou hingga Olimpiade 2024.
Staf Khusus Menpora, Ardima Rama Putra dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin mengatakan saat ini Kemenpora di bawah pimpinan Menpora Dito Ariotedjo langsung melakukan kajian demi prestasi olahraga di level yang lebih tinggi.
"Mas Menteri akan merapatkan kembali dengan tim review terkait overachieve ini dan bagaimana selanjutnya di event-event multinasional selanjutnya kita lebih baik lagi, di ASEAN Para Games 2023, Asian Games 2023 hingga Olimpiade 2024!” katanya.
Menurut dia, melalui kepemimpinan Menteri Dito ingin membudayakan kemerataan namun terukur (review and analytical based) untuk semua cabang olahraga. Maka itu, fokus ke depan juga mengerahkan potensi cabang seperti renang dan atletik "as the mother of sports" banyak meraih prestasi.
Baca juga: Menpora kukuhkan Tim Indonesia SEA Games Kamboja 2023
"Ke depannya pengembangan sports science, talent scouting hingga ekosistem industrinya menjadi hal yang critical untuk kita kolaborasikan bersama-sama," katanya menambahkan.
Terkait dengan adanya kesan kecemburuan pada salah satu cabang olahraga di acara Kirab Juara Kontingen SEA Games 2023 pada Jumat (19/5), sosok yang akrab disapa Dima ini menyampaikan bahwa Kemenpora merupakan rumah dan orang tua bagi semuanya dan hal tersebut merupakan bentuk apresiasi Kemenpora yang rata dan adil.
“Kirab Juara itu ada angka 8 dan 7 di dalamnya, dan itu merupakan simbolisasi dari 87 emas yang dicapai oleh hampir seluruh cabor, bukan cabor tertentu saja. Acara kita rancang untuk mengapresiasi seluruh cabor dan para atlet yang telah berjasa menyumbangkan medali untuk Tanah Air, jadi tidak ada sama sekali penganakemasan karena semua emas, perak dan perunggu ini milik semua cabor dan masyarakat Indonesia!” katanya menegaskan.
Terlepas dari beberapa situasi yang terjadi dalam pelaksanaan acara di lapangan, Dima meminta maaf jika dalam pelaksanaan masih ada kekurangan. Namun dia menilai itu bukan sesuatu yang perlu dibesar-besarkan dan menjamin bahwa Kemenpora adalah rumah yang merangkul semua atlet dan cabang olahraga tanpa terkecuali.
Lebih lanjut, Dima berharap apresiasi yang adil dan merata seperti ini bisa membudaya ke dalam multi aspek, baik itu apresiasi (bonus), pengembangan hingga prestasi. Dari pihak cabang olahraga pun bisa mulai mempromosikan dan mempersiapkan diri untuk multievent ke depan, masyarakatnya pun juga bisa lebih aware terhadap olahraga lainnya yang berpotensi dan berprestasi untuk Indonesia.