Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merenggut nyawa lima warga di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dari 247 penderita sejak 1 Januari lalu, kata Kasi Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro Wheny Dyah, di Bojonegoro, Jumat.
Namun, menurut dia, jumlah korban meninggal tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Hanya saja jumlah penderita DBD tahun ini mengalami peningkatan sekitar 30 persen dibandingkan tahun lalu.
"Dalam waktu yang sama jumlah penderita DBD tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu, tapi jumlah korban meninggal menurun dibandingkan tahun lalu," katanya menegaskan.
Sesuai data korban meninggal dunia akibat DBD lokasinya di Desa Cendono, Kecamatan Padangan, Desa Nglumber, Kecamatan Kepohbaru, Desa Tembeling, Kecamatan Kasiman, Desa Sumberarum, Kecamatan Kasiman dan Desa Kalicilik, Kecamatan Sukosewu.
"Empat korban meninggal akibat DBD semuanya anak-anak dengan usia berkisar 3-9 tahun. Satu korban lainnya berusia 38 tahun," ucapnya menambahkan.
Menurut dia, meningkatnya jumlah penderita DBD tidak terpengaruh musim hujan. Tapi sepanjang ada sarang nyamuk dan genangan air bersih bisa memunculkan nyamuk "aedes aegypti".
"Bulan ini ada kecenderungan jumlah penderita DBD meningkat," ucapnya.
Ia mengaku belum belum seluruh data jumlah penderita DBD pada September diterima, tapi data jumlah penderita DBD pada Juli tercatat 22 penderita DBD, kemudian Agustus naik menjadi 26 penderita DBD.
"Yang jelas pada September ada kecenderungan jumlah penderita DBD meningkat dibandingkan bulan sebelumnya," ucapnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan memberantas sarang nyamuk aedes aegypti dengan melakukan gerakan 3 M (menguras, menutup dan mengubur) plus yaitu abatisasi atau menaruh ikan di bak/kolam penampungan.
Pemberantasan sarang nyamuk, lanjut dia, seyogyanya dilakukan sepekan sekali dengan kontinyu terutama dilakukan sebelum musim penularan terjadi.
"Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa tidak memberantas sarang nyamuk termasuk jentik-jentik," ujarnya. (*)
Lima Warga Bojonegoro Meninggal Akibat DBD
Jumat, 28 September 2018 8:31 WIB
Empat korban meninggal akibat DBD semuanya anak-anak dengan usia berkisar 3-9 tahun. Satu korban lainnya berusia 38 tahun.