Bojonegoro (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro terus mewaspadai adanya kasus demam berdarah (DB) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dan mengimbau masyarakat untuk aktif dan melakukan gerakan Menguras, Menutup dan Mengubur (3M).
"Dinkes terus mengantisipasi (penyakit dan virus) di Kabupaten Bojonegoro, termasuk DB. Serta meminta masyarakat gerakan 3M," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bojonegoro, drg. Fajar Respati di Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu.
Dikatakan Fajar, pada musim hujan 2024 pihaknya mengimbau masyarakat Bojonegoro agar lebih berhati-hati akan bahaya demam berdarah. Dalam upaya untuk mengantisipasi kasus demam berdarah, ia meminta masyarakat untuk menerapkan hidup bersih dan sehat.
"Masyarakat mau menerapkan hidup bersih dan sehat, dan mempraktikkan gerakan 3M, menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas," jelasnya.
Ia menambahkan, meskipun Dinas Kesehatan melakukan fogging atau pengasapan, namun yang paling penting adalah secara bersama-sama untuk menjaga kebersihan. Fogging hanya mampu membunuh nyamuk besar, sementara telur dan jentik nyamuk tidak dapat dihilangkan dengan langkah tersebut.
Data Dinkes Kabupaten Bojonegoro mencatat, pada September tercatat 57 pasien demam berdarah. Sedangkan hingga 25 Oktober ada sebanyak sembilan pasien demam berdarah.
Pasien terbanyak di bulan September dari kecamatan Kalitidu tujuh orang dan kecamatan Kedungadem enam pasien. Sedangkan Oktober terbanyak Kecamatan Kalitidu dan Kanor masing-masing dua pasien demam berdarah," kata Fajar.
Dinkes Bojonegoro minta masyarakat aktif gerakan 3M antisipasi DB
Sabtu, 26 Oktober 2024 13:40 WIB