Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI membantu pengembangan usaha mikro kecil menengah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk peningkatan kualitas produk lewat sentuhan teknologi tepat guna.
Wakil Kepala LIPI Prof Dr Ir Bambang Subiyanto usai penandatanganan kesepakatan kerja sama dengan Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Selasa menyatakan selama ini LIPI memiliki program pendampingan bagi pengembangan desa-desa di Indonesia melalui program peneliti masuk desa.
Di Banyuwangi, kata dia, program ini secara khusus akan menyasar peningkatan kapasitas UMKM untuk meningkatkan kualitas produknya melalui teknologi tepat guna.
"Salah satu syarat untuk bisa dilakukannya transfer teknologi tepat guna tersebut adalah kesiapan SDM. Banyuwangi ini salah satu daerah yang SDM-nya siap. Nantinya para peneliti LIPI akan turun langsung mendampingi proses tersebut," katanya.
Ia menegaskan bahwa komitmen LIPI untuk mendukung Banyuwangi tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama tentang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan sumber daya manusia antara LIPI dengan Pemkab Banyuwangi.
Bambang melanjutkan, saat ini LIPI memiliki dua pusat penelitian, yakni penelitian bahan alam dan pusat penelitian tepat guna. Hasil pengembangan teknologi dari pusat penelitian tepat guna tersebut yang akan diimplementasikan guna mendukung UMKM.
"Teknologi tersebut merupakan hasil penelitian para peneliti LIPI yang telah teruji. Penerapan teknologi tepat guna tersebut akan digunakan untuk meningkatkatkan kualitas produk maupun memberikan nilai tambah produk," ujarnya.
Bambang mencontohkan teknologi tepat guna yang akan diberikan misalnya dalam pengolahan kopi dengan memberikan informasi proses pengolahan yang tepat serta pengembangan alat "roasting" yang mudah dan efisien.
"Selain itu bisa juga kami melatih bagaimana melakukan diversifikasi produk kopi, seperti pembuatan kopi jahe, kopi susu dan lain-lain atau bisa juga untuk pengolahan cokelat yang menjadi salah satu potensi Banyuwangi selain kopi," ujarnya.
Saat ini, kata Bambang, LIPI tengah menurunkan peniliti ke desa-desa di Banyuwangi untuk melihat potensi UMKM yang ada dan teknologi apa yang benar-benar dibutuhkan.
"Nantinya, para penliti LIPI akan mendampingi UMKM untuk melakukan proses transfer teknologi sampai pelaku UMKM benar-benar mengusai teknologi tersebut," katanya.
Sementara itu Bupati Banywuangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik sinergi yang terjalin Pemkab dengan LIPI. Anas berharap UMKM Banyuwangi akan mendapatkan manfaat yang optimal dari sinergi ini.
"Kami berterima kasih kepada LIPI yang telah ikut peduli pada perkembangan UMKM Banyuwangi. Kerja sama ini menjadi penyemangat bagi daerah untuk terus melakukan yang terbaik," katanya.
Saat ini, katanya, pemerintah daerah sendiri juga terus mendukung peningkatan kapasitas UMKM Banyuwangi, mulai peningkatan kualitas produk dan kemasan hingga pemasarannya.(*)