Jombang (Antaranews) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menekankan untuk seluruh badan otonom di lembaga ini selalu menjaga kekompakan, terlebih lagi mendekati Pemilu Presiden yang bersamaan digelar dengan Pemilu Legislatif 2019.
"Menjaga bahkan meningkatkan ukuwah, keutuhan. Di NU ada banom (badan otonom), ada IPPNU, ada ansor, fatayat, muslimat, toriqoh. Kami tidak ingin antarelemen ada gesekan," kata Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar di sela-sela pelantikan PWNU Jatim masa khidmat 2018-2023 di Pondok Pesantren Mamba`ul Ma`arif, Desa Denanyar, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Selasa.
Ia mengatakan tidak mungkin berkomitmen untuk tetap menjaga keuntuhan bangsa jika tidak solid. Untuk itu, di NU, ia meminta agar semua kader dan badan otonom tetap solid demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, ia juga menekankan dalam pengurusan organisasi selain menjaga kekompakan juga tetap menekankan untuk transparansi keuangan. Salah satunya, dilakukan saat pengumpulan dana bantuan untuk korban bencana alam di Lombok. Orang yang menyumbang akan dimintai izin untuk divideokan, sehingga proses penerimaan bantuan juga tidak main-main.
"Kami akan kelola program keuangan secara transparan, apalagi saat orang menyumbang bantuan untuk Lombok. Saat proses penyerahan uang (bantuan) kami buat video, sehingga tidak main-main. Itu juga untuk membangun kepercayaan. Jika sudah solid makan transparan," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang juga hadir di acara itu menegaskan dalam waktu dekat terdapat agenda politik yakni Pemilu 2019. Untuk itu, ia juga meminta semua pihak untuk ikut menciptakan proses yang menyenangkan bagi semua pihak.
"Kita harus lalui ini dengan proses yang menyenangkan semua pihak, menciptakan iklim yang sehat. Jatim kemarin ada pilkada serentak dan lancar, mudah-mudahan Pemilu Presiden juga lancar," tutur Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf.
Ia meminta pada semua pihak untuk bisa saling mengendalikan diri, sehingga ke depan pelaksanaan pemilihan bisa berjalan dengan tertib. Selain itu, pengendalian diri bukan hanya dianjurkan untuk warga, melainkan juga pada seluruh tokoh maupun pemuka agama.
Dalam pelantikan itu, dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirodj, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, serta sejumlah pejabat lainnya.
Proses pelantikan dimulai dengana adanya penampilan dari grup hadrah, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan "Syubbanul Wathon" atau Cinta Tanah Air yang dipandu oleh grup paduan suara diiikuti semua peserta pelantikan.
Kegiatan itu dilanjutkan dengan pembacaan SK dari PBNU disertai dengan penyebutan nama para pengurus, dilanjutkan proses baiat, pelantikan, serta beragam sambutan. (*)
PWNU Jatim Tekankan Jaga Kekompakan Jelang Pemilu 2019
Selasa, 18 September 2018 23:53 WIB
Menjaga bahkan meningkatkan ukuwah, keutuhan. Di NU ada banom (badan otonom), ada IPPNU, ada ansor, fatayat, muslimat, toriqoh. Kami tidak ingin antarelemen ada gesekan