Pemkab Lamongan Tata Ulang Irigasi Bengawan Solo

Lamongan (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur melakukan penataan ulang irigasi Bengawan Solo agar dapat mengaliri irigasi di wilayah Bengawan Jero, Kecamatan Turi pada saat musim kemarau.

Bupati Lamongan, Fadeli di Lamongan, Selasa mengatakan penataan ulang karena ada potensi lahan padi seluas 485 hektare akan mengalami rawan kekeringan di musim kemarau apabila tidak mendapat aliran air Bengawan Solo.

"Saya sudah perintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menata ulang manajemen irigasi pertanian di wilayah itu, agar air di Bengawan Solo bisa mengairi lahan pertanian di wilayah Bengawan Jero meski saat musim kemarau," katanya.

Selama ini, kata dia, tinggi muka air Bengawan Solo yang turun drastis saat kemarau membuat aliran air ke wilayah Bengawan Jero melalui pintu sluis kurang maksimal.

Untuk itu, Fadeli meminta agar jajarannya  melakukan pengerukan di pintu sluis, agar tetap bisa mengalirkan air saat kemarau. 

"Seperti di Pintu Sluis Dusun Mungsu Desa Sugih Waras Kecamatan Kalitengah dan Palangan Kecamatan Karangbingun, yang perlu dikeruk," katanya.

Sementara untuk pintu sluis lain yang memiliki potensi serupa, Fadeli juga memerintahkan agar Dinas PU Sumber Daya Air (SDA dan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan melakukan pemetaan jalur air dari Bengawan Solo. 

Fadeli mengatakan, meski saat sudah ada Bendung Gerak di Babat Barrage dan Sembayat Barrage tetap harus dilakukan pengerukan, khususnya saat musim kemarau, agar air dari Bengawan Solo bisa  mengairi wilayah Bengawan Jero.

Sementara itu, rincian lahan pertanian padi yang rawan kekeringan apabila tidak mendapat aliran Bengawan Solo meliputi 75 hektare di Desa Sukorejo, 150 hektare di Desa Sukoanyar, 100 hektare di Desa Tawangrejo, 125 hektare di Desa Wangunrejo dan 35 hektare di Desa Turi.(*)