Bojonegoro (ANTARA) - Sejumlah 124 rumah di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mulai tergenang air luapan Sungai Bengawan Solo yang melintasi daerah setempat setelah ketinggian air sungai terpanjang di Pulau Jawa itu memasuki siaga merah.
"Sudah ada 124 rumah di Bojonegoro mulai tergenang air luapan Sungai Bengawan Solo yang memasuki posisi siaga merah," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Heru Wicaksi, Rabu.
Heru menyampaikan, 124 rumah yang sudah mulai tergenang yakni di antaranya 16 rumah di Desa Ngulanan Kecamatan Dander dan 44 rumah berada di Kelurahan Ledok Wetan Kecamatan Bojonegoro.
Kemudian juga beberapa rumah yang ada di dua desa Kecamatan Kalitidu ikut terendam yakni masing-masing 62 rumah di Desa Sukoharjo dan dua rumah di Desa Leran.
Disisi lain, selain menggenangi ratusan rumah, air juga merendam sekitar 181 hektar sawah yang ditanami padi termasuk diperkirakan 1.700 meter jalan desa dan jalan kabupaten sepanjang 3.000 meter ikut terdampak luapan air Sungai Bengawan Solo.
"Berbagai upaya telah dilakukan BPBD Bojonegoro, selain melakukan pendataan juga menyerahkan bantuan sembako kepada mereka yang terdampak," jelasnya.
Ditambahkan Heru, pendirian dapur umum sudah dilakukan secara mandiri di Desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu, namun bahan baku yang dibutuhkan dikirim oleh BPBD Bojonegoro.
Sebagai upaya antisipasi, dia menghimbau kepada masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar Bengawan Solo dan mewaspadai luapan air bengawan yang terus menunjukkan peningkatan ketinggian air.
"Tetap selalu waspada dan tenang, selamatkan barang-barang berharga agar tidak hanyut terbawa arus air Sungai Bengawan Solo," katanya.