Pamekasan (Antaranews Jatim) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan, Jawa Timur, Kamis menggelar aksi damai mengecam kasus kekerasan wartawan yang terjadi di Jember, Rabu (4/7) saat liputan pertandingan sepak bola di Stadion Jember Sport Garden.
Aksi damai organisasi profesi wartawan di Kabupaten Pamekasan ini digelar di area Monumen Arek Lancor, Pamekasan dengan membentangkan poster yang berisi kecaman atas kasus kekerasan yang menimpa wartawan beritajatim.com bernama Oryza Ardiansyah Wirawan itu.
"Kami mengecam kasus kekerasan yang menimpa wartawan di Jember dan kami meminta agar aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus itu," ujar korlap aksi itu Frengky Wirananda.
Selain meminta memproses hukum kasus itu PWI Pamekasan juga meminta agar PSSI memberikan sanksi tegas terhadap pemain, offial dan klub sepak bola itu.
Menurut Frengky, dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik, wartawan di lindungi oleh undang-undang, yakni Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Wartawan Koran Harian Radar Madura ini juga sangat menyayangkan kasus kekerasan yang menimpa wartawan beritajatim.com itu, karena kasus pemukulan dan pengeroyokan dilakukan didepan anaknya yang masih berumur 12 tahun.
Selain pemain sepak bola, dalam rekeman vedio tentang pengeroyokan itu juga terlihat oknum aparat melakukan pemukulan.
"Ini sangat tidak pantas, dan oleh karenannya, kami meminta semua pihak yang terlibat dalam kasus pemukulan wartawan beritajatim.com itu diusut tuntas," katanya, menambahkan.
Wartawan dari berbagai media ini, juga menggelar orasi secara bergantian selama sekitar 20 menit dan selanjutnya membacakan tuntutan aksi mereka.
Kasus pemukulan wartawan beritajatim.com Oryza Ardiansyah Wirawan itu terjadi saat pertandingan klub sepak bola Persid Jember melawan Sindo Dharaka.
Kasus pemukulan ini berawal saat beberapa pemain dari klub sepak bola Sindo Dharaka melakukan protes pada wasit karena memberikan hadiah pinalti, sehingga skor berakhir imbang 1-1.
Oryza saat itu langsung merekam momen itu. Tapi tiba-tiba seseorang merampas telepon selulernya dan tak berapa lama kemudian, pemain Sindu Dharaka memukul yang bersangkutan dan pemukulan itu dilakukan di depan anaknya yang masih berusia 12 tahun. (*)
PWI Pamekasan Kecam Kekerasan Wartawan di Jember
Kamis, 5 Juli 2018 20:10 WIB