Surabaya (Antaranews Jatim) - Ratusan ribu kendaraan roda empat maupun roda dua bergerak meninggalkan wilayah Provinsi Jawa Timur menuju Jawa Tengah, kata perwira Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Fras Barung Mangera saat dikonfirmasi dari Surabaya melalui telepon selulernya, Selasa, memastikan puncak arus balik terjadi pada hari ini, yang diperkirakan akan terus berlangsung sampai besok, 20 Juni.
Saat dikonfirmasi, Barung mengaku sedang mendampingi Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Machfud Arifin memantau arus balik di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
"Kami cek arus lalu lintas baik di jalur tol maupun arteri. Sebelum itu kami juga pantau arus balik di titik langganan macet, yakni di Simpang Mengkreng, yaitu perbatasan Jombang-Nganjuk-Kediri," katanya.
Dia menjelaskan volume kendaraan dari dua arah mulai memadati jalanan sejak Selasa pagi, bukan hanya dari arah Jawa Timur ke Jawa Tengah melainkan juga arah sebaliknya. "Sama-sama padatnya, kendaraan yang menuju ke arah ke Surabaya juga banyak," ujarnya.
Barung mencatat, terhitung sejak Selasa pagi hingga malam ini, lebih dari 120 kendaraan roda empat maupun roda dua melintas meninggalkan wilayah Provinsi Jawa Timur menuju ke Jawa Tengah.
Diperkirakan ratusan ribu kendaraan tersebut juga menuju ke arah Jawa Barat dan Jakarta. "Kebanyakan saya lihat pelat nomorya B," ucapnya.
Dia memprediksi pada Rabu besok, 20 Juni, volume kendaraan di jalur tol maupun arteri wilayah Jawa Timur akan mengalami peningkatan. "Karena hari Kamis, 21 Juni, adalah hari pertama kerja setelah libur panjang Lebaran. Sesuai prediksi, puncak arus balik terjadi pada hari ini dan besok," katanya.
Barung memastikan Polda Jatim telah menyebar personel untuk mengantisipasi antrean kendaraan dengan dengan menyiapkan rekayasa lalu lintas, terutama di titik-titik rawan kepadatan seperti Mengkreng, Kertosono dan Wilangan. "Tol fungsional Wilangan-Kertosono cukup membantu mengurai kepadatan lalu lintas," ucapnya. (*)