Situbondo (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Jangkar Situbondo pada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur mencatat sekitar 1.500 orang santri asal kepulauan Kabupaten Sumenep, Madura, kembali setelah libur Lebaran 2025.
Pengawas Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Jangkar Situbondo pada BPTD Kelas II Jawa Timur, Abdul Hamid mengungkapkan bahwa pada hari ini merupakan puncak arus balik santri dari kepulauan Kabupaten Sumenep.
"Hari ini ada 701 santri asal Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, yang kembali ke Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, melalui Pelabuhan Jangkar," ujarnya di Situbondo, Kamis malam.
Pada malam hari ini, kata Abdul Hamid, KMP Munggiyango Hulalo mengangkut sebanyak 851 orang yang terdiri dari 701 santri dan 150 orang masyarakat umum, rute Kangean-Jangkar.
Satu jam sebelumnya, KMP Wicitra Dharma I rute Sapudi-Jangkar juga mengangkut sebanyak 457 orang santri, dan pada pukul 22:00 WIB, KMP Dharma Bahari Sumekar III, rute Raas-Jangkar dijadwalkan bersandar di Pelabuhan Jangkar dan mengangkut sekitar 400 orang santri.
"KMP Dharma Bahari Sumekar III ini mengangkut sekitar 900 orang, sebanyak 400 orang di antaranya santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, jadi total ada sekitar 1.500 santri kepulauan yang datang hari ini," kata Abdul Hamid.
Puncak arus balik santri setelah hari raya terjadi pada tanggal 9-10 April 2025.
"Total ada sekitar 6.000 orang santri asal kepulauan Kabupaten Sumenep, yakni Pulau Kangean, Sapudi, dan Raas, yang kembali ke pondok pesantren di Situbondo dan Probolinggo," tutur Abdul Hamid.*