Ponorogo (Antaranews Jatim) – Komandan Kodim 0802/Ponorogo Kolonel Inf Made Sandi Agusto melakukan sosialisasi tentang bahaya menerbangkan balon udara di depan puluhan tokoh masyarakat di ruang pertemuan Makodim Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu.
Menurut Komandan Kodim Made Sandi Agusto, pihaknya akan bersama-sama dengan jajaran Polres serta tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya yang bisa terjadi akibat menerbangkan balon udara.
“Balon udara benar-benar membahayakan bagi lalu lintas udara. Kita harus menyadari bersama bahwa di udara kita ini ada ribuan bahkan ratusan ribu orang melakukan perjalanan yang memanfaatkan transportasi udara,” tegasnya.
Selain itu, lanjut dia, balon udaran juga dapat menyebabkan kebakaran, gangguan kelistrikan bahkan kerusakan lahan pertanian.
Itulah sebabnya, jajaran Kodim Ponorogo bersama instansi lain dan tokoh masyarakat akan melakukan pencegahan penerbangan balon udara yang setiap perayaan Hari Raya Idul Fitri banyak dilakukan masyarakat Ponorogo sebagai tradisi.
“Kita akan bersama-sama mencegah penerbangan balon udara di wilayah Kabupaten Ponorogo dengan memberikan edukasi yang baik bagi masyarakat. Sebab selain melanggar Undang-undan No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, balon udara ini benar-benar membahayakan,” tandasnya.
Wakapolres Ponorogo Kompol Suharsono ikut memberikan pengarahan dalam sosialisasi tersebut.
“Tradisi penerbangan balon udara di wilayah Kabupaten Ponorogo harus segera dihentikan. Bila dulu di langit kita ini tidak banyak aktivitas penerbangan, sekarang ini setiap menit bahkan tiap detik ada lalu lintas udara di atas kita,” ujarnya.
Ia berharap dengan mengikuti sosialisasi tersebut, para tokoh dapat menyampaikan tentang bahaya menerbangkan balon udara kepada warga masyarakat lain di lingkungan masing-masing.
Komandan Kodim Ponorogo Sosialisasi Bahaya Balon Udara
Minggu, 17 Juni 2018 19:36 WIB
Balon udara benar-benar membahayakan bagi lalu lintas udara. Kita harus menyadari bersama bahwa di udara kita ini ada ribuan bahkan ratusan ribu orang melakukan perjalanan yang memanfaatkan transportasi udara