Malang (Antaranews Jatim) - Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) Malang Ahmad Wanedi menyampaikan salah satu program unggulannya untuk menata kota pendidikan itu adalah satu kelurahan satu ambulans yang berbasis kebutuhan masyarakat.
"Dalam setiap kunjungan atau pada saat menyapa warga, banyak warga yang mengeluhkan layanan kesehatan, terutama yang berkaitan dengan sarana dan prasarana, terutama sulitnya mendapatkan mobil ambulans ketika ada warga yang harus dilarikan ke rumah sakit," kata Wanedi di Malang, Jawa Timur, Minggu.
Ia mengemukakan banyak warga yang membutuhkan layanan mobil kesehatan itu. Namun, tidak pernah terkover karena minimnya jumlah ambulans milik Pemerintah Kota Malang.
Oleh karena itu, program satu kelurahan satu ambulans ini dia pandang cukup penting.
Menurut dia, di kawasan padat penduduk dan jauh dari jalan raya, transportasi ambulans ini cukup krusial. Selain itu, harga sewa ambulans di rumah sakit cukup mahal dan memberatkan masyarakat sehingga layanan kesehatan bagi masyarakat menjadi terhambat.
Politikus dari PDIP itu mencontohkan di kawasan Polehan. Banyak rumah warga yang jauh dari jalan raya, bahkan akses mereka untuk sampai ke puskesmas atau rumah sakit sangat jauh.
"Untuk bisa menjngkau masyarakat luas, nantinya selain ada mobil ambulans, juga ada tossa agar masyarakat yang berada di jalan-jalan kecil tetap bisa terlayani," ucapnya.
Berdasar Data Dinas Kesehatan Kota Malang, jumlah ambulans yang dimiliki oleh pemerintah kota saat ini sebanyak 34 unit dengan perincian, 30 ambulans disebar di 15 puskesmas atau dua ambulans setiap puskesmas, dua ambulans di Pusat Pelayanan Olahraga dan Kesehatan, dan dua unit di Rumah Sakit Bersalin.
"Jumlah ini tentunya masih kurang ideal jika dibanding dengan jumlah penduduk Kota Malang yang mencapai 895.000 jiwa. Kondisi di Malang ini berbeda dengan Purwakarta. Jumlah penduduknya hampir 933.000 jiwa, tetapi memiliki 120 unit ambulans, sedangkan Kota Malang hanya 34 unit," katanya.
Menurut Cawawali yang diusung PDIP, PAN, PPP, dan Partai Hanura itu, kondisi sarana kesehatan yang jauh dari ideal itu harus ada solusi.
Ia sudah merancang bagaimana ambulans itu bekerja dengan kemampuan teknologi atau ambulans dalam jaringan (daring) atau "online" yang bisa selalu siap melayani masyarakat selama 24 jam.
Dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Wanedi berpasangan dengan Ya`qud Ananda Qudban sebagai calon wali kota (N1). Namun, politikus Partai Hanura itu diduga melakukan korupsi sehingga ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak Maret lalu.
Pilkada Kota Malang diikuti tiga pasangan calon, yakni pasangan nomor urut 1 Ya`qud Ananda Qudban/Wanedi, pasangan nomor urut 2 Moch Anton/Syamsul Mahmud, dan pasangan nomor urut 3 Sutiaji/Sofyan Edi Jarwoko.(*)
Cawawali Kota Malang Programkan Satu Kelurahan Satu Ambulans
Minggu, 17 Juni 2018 18:51 WIB
Dalam setiap kunjungan atau pada saat menyapa warga, banyak warga yang mengeluhkan layanan kesehatan, terutama yang berkaitan dengan sarana dan prasarana, terutama sulitnya mendapatkan mobil ambulans ketika ada warga yang harus dilarikan ke rumah sakit.