Malang (Antaranews Jatim) - Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) Malang Sofyan Edy Jarwoko "panen" keluhan terkait sepinya pengunjung di setiap kunjungannya di pasar-pasar tradisional di daerah itu, salah satunya adalah Pasar Bareng.
"Setiap saya menyapa para pedagang di pasar tradisional, pedagang selalu mengeluhkan kondisi pasar yang sepi pengunjung. Pedagang di Pasar Bareng contohnya, setelah pasar direnovasi pendapatan pedagang bukannya meningkat, justru sebaliknya semakin menurun," kata Sofyan Edy di Malang, Jawa Timur, Rabu.
Demikian juga dengan tingkat kunjungan konsumen, setelah pasar direnovasi bukan tambah ramai, justru menurun drastis (sepi). Kondisi itu, kata Edy, sudah berlangsung cukup lama dan meresahkan pedagang. Beberapa kali keluhan itu disampaikan kepada instansi terkait, namun belum ada respon dan belum ada solusi.
Dalam kunjungannya dan berdialog dengan pedagang Pasar Bareng tersebut, politikus Partai Golkar yang mendampingi calon petaha Sutiaji dalam Pilkada Kota Malang 2018 itu mengusulkan agar secara berkala Pemkot Malang menggelar kegiatan di Pasar Bareng dengan harapan pasar kembali bergairah dan lebih ramai, terutama transaksi jual belinya.
Dengan adanya ajang tersebut, diharapkan banyak masyarakat yang berkunjung ke Pasar Bareng. Semakin banyak yang berkunjung semakin besar kemungkinan dagangan terjual, dan intensitas transaksi juga semakin tinggi.
Solusi itu pun menjadi kesepakatan antara para pedagang dengan Cacawali Kota Malang nomor urut 3 tersebut, bahkan Sofyan Edy menyanggupinya, bahkan een itu nanti tidak hanya di Pasar Bareng saja, tetapi di seluruh pasar tradisional di wilayah Kota Malang agar lebih semarak dan kembali menjadi tempat belanja favorit.
Sofyan Edy yang kerap disapa Bung Edi juga menegaskan kalau jabatan yang diemban nanti tidak hanya sebagai amanat, tetapi juga sebagai ladang perjuangan, sehingga akan menjadi motivasi untuk selalu melayani masyarakat. "Sejatinya wali kota dan akil wali kota adalah pelayan masyarakat," tuturnya.
Sejak kampanye calon wali kota dan wakil wali kota Malang maupun calon gubernur dan wakil gubernur Jatim, selain sentra-sentra industri dan pabrik rokok yang mempekerjakan banyak perempuan, para calon kepala daerah itu juga menjadikan pasar tradisional sebagai lokasi kampanye favorit.
Sejumlah pasar tradisional yang menjadi lokasi favorit kampanye cawali dan cawawali Kota Malang, di antaranya adalah Pasar Besar Malang (PBM), Pasar Bareng, Pasar Klojen, Pasar Madyopuro, Pasar Oro-Oro Dowo, Pasar Blimbing, dan Pasar Dinoyo.
Sedangkan pasar tradisional yang menjadi lokasi kampanye Cagub maupun Cawagub Jatim, seperti Cagub Khofifah Indar Parawansa memilih Pasar Singosari, Cawagub Puti Guntur Soekarno memilih PBM dan Pasar Oro-Oro Dowo, serta Cawagub Emil Dardak di PBM.
Tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Malang itu adalah pasangan nomor urut 1 Ya`qud ANanda Qudban-Wanedi, nomor urut 2 Moch Anton-Syamsul Mahmud dan nomor urut 3 Sutiaji-Sofyan Edy Jarwoko. Sedangkan pasangan cagub dan cawagub Jatim adalah nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardan dan pasangan nomor urut 2 Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno. (*)
Cawawali Kota Malang "Panen" Keluhan Pasar Sepi
Rabu, 28 Februari 2018 9:08 WIB
Setelah pasar direnovasi bukan tambah ramai, justru menurun drastis (sepi). Kondisi itu sudah berlangsung cukup lama dan meresahkan pedagang. Beberapa kali keluhan itu disampaikan kepada instansi terkait, namun belum ada respon dan belum ada solusi.