Surabaya (Antaranews Jatim) - Bakal calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak pengusaha dari kalangan milenial berkolaborasi memajukan provinsi ini yang memiliki potensi besar sehingga harus dikelola secara benar.
"Provinsi ini tak hanya menanggung beban pertumbuhan ekonomi dari warga Jatim sendiri, tapi Indonesia Timur sehingga diperlukan masukan dari berbagai kalangan, termasuk pelaku usaha milenial," ujarnya di sela menghadiri diskusi dengan "Junior Chamber International" (JCI) di Surabaya, Kamis.
JCI sendiri merupakan organisasi nasional yang beranggotakan 3.000 para milenial yang sebagian besar berprofesi sebagai pengusaha.
Menurut dia, perdagangan di Indonesia Timur sangat menggantungkan diri pada performa ekonomi Jatim, bahkan provinsi ini juga ikut menanggung suplai komoditas pertanian nasional, seperti garam, gula, beras, daging, hingga susu.
"Di tengah upaya mempertahankan produktivitas, lahan semakin susut. Di sinilah perlu inovasi yang melibatkan teknologi informasi, semisal tentang bagaimana bisnis berbasis agro tak hanya bisa berkembang pesat, tapi juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi bersama," ucapnya.
Karena itu, kata dia, salah satu pekerjaan rumah para pengusaha milenial adalah mencari terobosan-terobosan kekinian dan mencari jalan keluar dari kebuntuan masalah-masalah kemiskinan maupun pengangguran di Jatim.
Sementara itu, Local President JCI East Java, Ariel Wibisono, menjelaskan anggotanya di Jatim terdiri dari 150 anggota aktif, yang 75 persen lebih adalah para pengusaha muda berusia 20-30 tahun dan bergerak di berbagai sektor, mulai properti hingga industri kreatif.
"Meski semuanya masih sangat muda, tapi kami ingin berkontribusi pada pemerintahan. Kami tawarkan kepada Gus Ipul, apa yang bisa dibantu untuk memajukan Jatim," katanya.
Anggota JCI, lanjut dia, bergerak di berbagai sektor bisnis, tapi tetap ingin berkontribusi secara sosial, terutama membantu menyelesaikan persoalan di Jatim seperti kemiskinan, pengangguran serta menggenjot pertumbuhan ekonomi.
"Kami ingin sinergikan program dengan Pemerintah Provinsi karena merasa ikut menanggung beban persoalan di sini. Tentu saja sebagai pengusaha muda kami tidak bisa hanya berdiam diri," katanya. (*)