Malang (Antaranews Jatim) - Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo atau "IBU" menganugerahi anggota Komisi X DPR RI Ridwan Hisjam sebagai Tokoh Peduli Pendidikan karena upayanya dalam meningkatkan kualitas SDM di Tanah Air melalui pendidikan.
Anugerah sebagai Tokoh Peduli Pendidikan tersebut disematkan bersamaan dengan pemakaian jas almamater IKIP BU sebagai keluarga kehormatan kampus tersebut di sela prosesi wisuda sarjana (S1) dan S2 (magister) yang digelar di GOR Ken Arok Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.
Sebelumnya, Ridwan Hisjam yang mewakili Dapil V Malang raya di gedung DPR RI itu juga mendapat penghargaan dari beberapa Perguruan Tinggi lainnya, yakni predikat Bapak Pendidikan dari Universitas Attahiriyah dan Universitas Sunan Giri.
"Saya sangat berterima kasih atas penghargaan yang sudah diberikan kepada saya. Sekali lagi, penghargaan ini merupakan amanah bagi saya untuk terus membantu membangun pendidikan di Indonesia, karena pendidikan memiliki peranan penting dalam peningkatan SDM serta mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan berkembang," kata politikus Partai Golkar tersebut.
Penghargaan dengan gelar Ki Tatok (Bapak Pendidikan) merupakan bukti Ridwan Hisjam sebagai Tokoh Nasional yang peduli dengan pendidikan. Politikus Partai Golkar itu juga telah membantu mencarikan beasiswa bagi 400 mahasiswa untuk kuliah di IKIP BU.
Ridwan mengaku dirinya melakukan itu bukan karena dia orang yang berkuasa, namun karena dia adalah wakil rakyat yang bertugas mengupayakan kebutuhan rakyat dan itu sudah menjadi kewajibannya, sebab dia menjadi bagian dari Malang.
"Malang merupakan wilayah yang paling banyak perguruan tingginya di Indonesia. Harapannya, semoga IBU menjadi perguruan tinggi berkelas dunia. Saya akan berupaya mengawal untuk mewujudkannya dan saat ini sudah mulai menuai kesuksesan luar biasa," ucapnya.
Sementara itu Rektor IKIP BU Dr Nurcholis Sunuyeko dalam sambutannya mengatakan pemberian penghargaan kepada Ridwan Hisjam tersebut, karena kepedulian wakil rakyat itu terhadap dunia pendidikan.
"Penghargaan ini kami berikan bagi tokoh yang peduli pendidikan, khususnya kelangsungan mahasiswa yang berbakat untuk kuliah di IBU. Kami juga menyematkan gelar Ki Tatok Ridwan Hisjam," ucapnya.
Menyinggung generasi muda saat ini, Nurcholis mengatakan tidak ada jalan lain bagi generasi millenial yang sarat dengan sentuhan teknologi, selain upaya peningkatan kualitas pendidikan yang selaras dengan tuntutan zaman.
"Semua pembelajaran sudah menggunakan metode paperless alias tanpakertas," kata Nurcholis.
Pada kesempatan itu Nurcholis mengungkapkan lulusan tahun ini lebih baik daripada tahun sebelumnya. Oleh karena itu, lulusan tahun ini diharapkan lebih kompetitif dan komprehensif. "Saya yakin alumni IKIP BU juga mampu bersaing di dunia kerja maupun global," ucapnya.
Wisuda yang diikuti 2.109 wisudawan itu mengangkat tema IBU Reborn : Toward Quality in Diversity, artinya harus bangkit lagi, lepas dari masalah, untuk menuju Perguruan Tinggi unggul, berkualitas, sehat, yang berbasis Kebudiutamaan, yaitu Keindonesiaan, Kepatuhan, Kepatutan, Kepedulian, dan Kemanfaatan.
Kampus yang masih konsisten dengan status IKIP-nya itu dalam beberapa tahun terakhir ini dikenal sebagai kampus multikultural karena mahasiswanya berasal dari berbagai daerah di Tanah Air.
Belum lama ini, kampus tersebut menggelar festival budaya nusantara, di mana masing-masing mahasiswa tidak boleh membawakan budaya dari daerahnya, tetapi dari daerah lain.(*)
Video Oleh Endang Sukarelawati