Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur, Susy Susilawati mengatakan keberadaan Unit Kerja Kantor (UKK) Imigrasi Kelas I Tanjung Perak di Bojonegoro sangat mendukung dalam pembuatan paspor karena minat masyarakat membuat paspor untuk berbagai keperluan sangat tinggi.
"Masyarakat yang ingin membuat paspor cenderung meningkat karena untuk dimanfaatkan umrah, bekerja ke luar negeri, juga untuk wisata karena adanya kemudahan wisata keluar negeri dengan biaya murah," kata dia di Bojonegoro, Senin.
Dengan adanya UKK Imigrasi di Bojonegoro, kata dia, masyarakat tidak harus datang ke Surabaya untuk membuat paspor, karena bisa di Bojonegoro.
Apalagi, kata dia, pembuatan paspor bagi masyarakat di wilayah Jawa Timur, baru ada di sembilan lokasi sehingga keberadaan UKK Imigrasi Bojonegoro sangat mendukung pembuatan paspor juga berbagai keperluan keimigrasian lainnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, akan mendukung daerah yang akan mendirikan kantor imigrasi, sepanjang untuk pembiayaan berdirinya kantor juga berbagai keperluan lainnya di tanggung pemerintah kabupaten (pemkab).
"Di UKK Imigrasi Bojonegoro ada 20 petugas, di antaranya, 15 petugas dari Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Jawa Timur, sedangkan lima petugas dari pemkab," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Jawa Timur, Romi Yudianto menjelaskan.
Selain melayani pembuatan paspor, kata dia, di kantor setempat juga melayani WNA yang mengurus kartu izin tinggal terbatas (Kitas) dan kartu izin tinggal tetap (Kitap). "Kami juga menempatkan petugas untuk mengawasi orang asing," ujarnya.
Sesuai hasil survei, lanjut dia, warga yang mengurus keimigrasian di kantor setempat dari lokal, Lamongan, Tuban dan Blora, Jawa Tengah, bisa berkisar 100-150 orang per hari. "Pembuatan paspor warga Bojonegoro untuk haji sekarang tidak harus ke Surabaya," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Bidang Tekonologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dinas Kominfo Bojonegoro, Nuriski Imandari yang pertama mengawali pembuatan paspor di Unit Kerja Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak di Bojonegoro.
Dalam pembuatan paspor langsung diawasi Susy Susilawati dan Romi Yudianto, juga petugas lainnya dari jajaran pemkab.
Dalam proses pendataan, juga pengambilan gambar dengan kamera berjalan lancar, namun dalam proses selanjutnya yaitu menyimpan file foto, juga sidik jari, proses di komputer berjalan lambat sekitar 10 menit, karena kemampuan kamera terlalu tinggi.
"Normalnya satu pembuat paspor selesai penyimpanan data foto dan sidik jari 2 menit. Ya karena ini terlalu lama maka kamera untuk pengambilan gambar spesifikasinya perlu diturunkan," kata Suy Susilowati, kepada Bupati Bojonegoro Suyoto.
Sesuai rencana Unit Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak di Bojonegoro akan diresmikan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly pada 3 Februari. (*)
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo